Atmo, salah satu nelayan asal Sendang Biru, mengungkapkan dengan naiknya harga kebutuhan pokok, khususnya solar, menambah beban operasional. "Jelas naiknya harga solar akan menambah biaya operasional. Solar itu kan bahan bakar mesin kapal, pengaruhnya jelas harga ikan akan naik, " ujar laki-laki bertubuh tambun ini.
Namun, ia menambahkan, banyaknya nelayan yang mogok melaut itu tidak semata-mata murni akibat naiknya BBM. Tetapi juga karena saat ini sedang terjadi musim barat. " Jadi ndak cuma gara-gara solar naik. Ada juga yang karena bulan-bulan ini sedang musim barat," jelas Atmo sambil menghisap rokok putihnya dalam-dalam.
Ketika disinggung mengenai keikutsertaannya dalam lokakarya ini, lelaki ini menyambut baik acara seperti ini. Namun sebagai rakyat biasa Atmo mengharapkan program yang disusun bisa direalisasikan. Menurutnya, nelayan itu, mikirnya sederhana saja. Melaut, nangkap ikan dijual dapat duit, selesai. "Kalau sekarang ada yang memikirkan untuk meningkatkan taraf hidup kami, ya.., terima kasih," tambahnya.
Di pihak lain, Dr Ir Muhktasor, M.Eng, selaku panitia menjelaskan acara ini menginventarisir masalah-masalah yang ada di sekitar pesisir pantai. Setelah itu, berbagai problem itu dianalisis oleh berbagai elemen yang tergabung dalam konsorsium ini dan peran apa yang bisa disumbangkan oleh masing-masing elemen itu.
"Yang hadir saat ini dari berbagai elemen masyarakat yang punya kepedulian terhadap perkembangan pesisir. Ada beberapa PTN dan PTS, perusahaan- perusahaan, LSM dan ormas serta nelayan sendiri," papar staf pengajar Teknik Kelautan ini.
Muhktasor menambahkan, mereka nantinya akan berbagi peran sesuai dengan kompetensinya masing-masing dalam melaksanakan rencana program kemitraan ini. "Misalnya ITS mengembangkan teknologinya, sedangkan PT PAL yang membuat perangkatnya," jelas Muhktasor. Program – program ini, sebenarnya untuk lebih memberdayakan kelembagaan di daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Dari lokakarya itu, ditemukan beberapa masalah mendasar yang terjadi di kawasan pesisir. Diantaranya kemiskinan, tingkat pendidikan, kelembagaan di daerah dan infrastruktur. " Kita akan mencoba mengatasi masalah diatas bersama-sama dan secara komperhensif atau terpadu. Untuk itu setelah program ini tersusun akan ada pertemuan lanjutan tiap komisi yang menindaklanjuti program," jelas doktor lulusan Kanada ini.(har/rom)
Kampus ITS, ITS News – Menindaklanjuti sistem penerimaan mahasiswa baru, tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024 melaksanakan
Kampus ITS, ITS News –Komitmen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam mewujudkan digitalisasi pendidikan kian menguat. Hal tersebut dibuktikan
Kampus ITS, ITS News – Kemajuan teknologi di bidang Global Navigation Satellite System (GNSS) telah menjadi kunci yang memungkinkan
Kampus ITS, ITS News – Pembelajaran berbasis digital yang digagas Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya saat Pandemi Covid-19