ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Suksesi IKA ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Minggu, 11 Jan 2004
Sidang Umum Majelis Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (IKA-ITS) akhirnya memilih Ir Kristiono sebagai ketua umum IKA ITS periode 2004-2009. Dirut PT Telkom ini menang mutlak atas Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Ir Zainal Abidin Djalal.

Dalam pemilihan yang digelar di Hotel Shangri-la ini, Kristiono mendapat 144 suara. Sedangkan Djalal hanya mampu meraih 56 suara. Sisanya 3 suara abstain dan 1 suara dinyatakan tidak sah.

Begitu pimpinan sidang Ir M Faqih, salah satu direktur di PT Dirgantara Indonesia, mengetuk palu mengesahkan hasil pemungutan suara, Kristiono langsung menghampiri Djalal dan memeluknya. "Terimakasih atas dukungannya. Jika dalam 3 bulan ini roda organisasi IKA-ITS tidak berjalan, maka saya siap mundur," ujar alumni teknik elektro ini.

Setelah terpilih, Kristiono langsung sibuk menerima telepon ucapan selamat dari Kepala cabang Telkom se-Indonesia. Saking sibuknya menerima ucapan selamat, konferensi pers yang dijadwalkan tidak terlaksana.

Dalam visi misinya, Kristiono menyatakan akan memperkuat jaringan ITS di seluruh Indonesia. Potensi-potensi alumni akan dioptimalkan untuk memperbesar ITS. "ITS harus punya peran besar dalam pembangunan negeri ini," kata Kristiono.

Beberapa alumni menilai, figur Kristiono yang masih muda, pas untuk memimpin IKA-ITS. "Rektor ITS itu termuda di antara rektor yang lain. Cocok kalau ketua IKA-ITS juga orang muda," kata salah satu alumni.

Terpilihnya Kristiono ini juga disambut gembira oleh Rektor ITS Dr Ir Muhammad Nuh DEA. Menurutnya, IKA-ITS harus segera menata kondisi organisasinya. Apalagi IKA akan terlibat dalam persiapan perubahan status ITS menjadi BHMN (Badan Hukum Milik Negara). "Tapi IKA-ITS jangan sampai jadi mafia. Yang hanya menerima alumni ITS saja," pesan Nuh.

Beberapa saat sebelum pemilihan, suasana sempat memanas. Sebab salah satu calon kuat ketua umum IKA-ITS Ir Muchayat, mantan Ketua Kadin Jatim, mundur dari pencalonan. Muchayat menyampaikan pengunduran dirinya pukul 03.00 dinihari, kemarin. "Saya mundur karena sidang umum ini tidak mengakomodir keinginan saya membentuk IKA ITS menjadi presidium," kata Muchayat.

Menurut Muchayat, jabatan Ketua IKA ITS sangat rentan untuk ditunggangi kepentingan politik. Apalagi kata Muchayat, ada isu, ada tokoh parpol yang sudah memberi garansi jika ketua IKA-ITS terpilih, akan dijadikan menteri dalam kabinet setelah Pemilu 2004. "Kalau presidium kan ketuanya tidak hanya satu, jadi tidak akan ditunggangi," terangnya.

Pendapat Muchayat ini dibantah oleh Nuh. "Dalam AD/ART sudah jelas diatur sistem kita adalah majelis. Ketua umumnya ya hanya satu," kata Nuh.(tom/her)

Berita Terkait

ITS Media Center > Berita Media Lain > Suksesi IKA ITS