ITS News

Minggu, 08 Desember 2024
15 Maret 2005, 12:03

Six Sigma, trend standarisasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Peningkatan mutu atau kualitas dari produksi diperlukan standarisasi. Saat ini telah ada beberapa organisasi standarisasi. Tetapi, pada prinsispnya mempunyai kesamaan, yaitu; murah, cepat, dan lebih baik. Hal ini dikemukan oleh Ir. Akason Bramahtyo, salah satu manager di PT. Caltex Pasifik Indonesia.

Salah satu dari organisasi standarisasi yang kini lagi trend adalah Six Sigma. Six Sigma pada mulanya diterapkan pada bagian produksi Motorola. Namun seiring dengan berjalannya waktu. Sistem ini kemudian diterapkan pada beberapa perusahan besar.

Perusahan elektronik, GE misalnya, menerapkan sistem ini untuk kesemua bagiannya. Tidak hanya pada bagian produksinya saja, melainkan sampai dengan human and resource-nya. "Meski pada Motorola hanya diterapkan pada bagian produksi saja, tetapi lain halnya pada GE yang diterapkan pada keseluruhan bagiannya," jelas pria yang kemarin menggunakan dasi berwarna biru.

Keunggulan dari sistem Six Sigma ini, menerapkan kepercayaan pada data-data. Namun, itu semuanya harus ditunjukkan dengan bukti. Contohnya, apakah produk tersebut mempunyai pangsa tersendiri?, jika punya berapa persen pasarnya? dan tunjukkan datanya. "Pada sistem ini pembuktian data merupakan salah satu keunggulan dari sistem ini," jelasnya.

Dengan keunggulan inilah, lanjutnya, Six Sigma tidak akan ditinggalkan oleh penggunanya. Seperti diketahui, organisasi-organisasi standarisasi yang telah ada beberapa waktu lalu banyak ditinggalkan. Karena tidak lagi sesuai dengan perubahan kebutuhan dari pasar. "Organisasi standarisasi banyak yang sudah ditinggalkan, namun Six Sigma dengan keunggulannya tidak akan mengikuti organisasi standarisasi terdahulunya," harap alumni Teknik Kimia dalam mengisi kuliah tamu dan pelatihan tentang "Six Sigma Motorola Quality Control" kemarin (13/10).

Menurut Bapak Sugeng, Ketua Jurusan Teknik Kimia, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan bekal kepada mahasiswa. Dan tidak hanya untuk ini saja kegiatan seperti ini diadakaan. "Saya berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan," katanya pada pidato pembukaan.

Dan perlu diketahui juga, disamping kuliah tamu juga diadakan pelatihannya. Namun, ini hanya dibatasi sampai 32 mahasiswa saja. Pelaksanaan pelatihan ini hanya 2 hari. Padahal untuk menjadi ahli dalam Six Sigma diperlukan waktu sekitar 3 minggu. (rom/bch)

Berita Terkait