ITS News

Jumat, 19 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Sistematik Hewan Benang Emas Konservasi Hayati

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tuhan telah menciptakan jagad raya ini beserta isinya untuk dikelola serta dimanfaatkan oleh manusia, gugusan alam yang penuh dengan keanekaragaman hayati saat ini harus dijaga kelestarian dan keberadaannya. Tidak lain, untuk menjaga keseimbangan lingkungan alam yang tetap lestari. Namun, bila kelestarian dan eksploitasi potensinya terlalu berlebihan akan menimbulkan dampak merugikan bagi manusia itu sendiri.

Meninjau potensi keanekaragaman hayati yang sekarang kita miliki sudah sangat menipis dan perlu diperhatikan secara seksama, baik dari masyarakat awam maupun kalangan pengajar dan pemerhati lingkungan. Dalam menyambut Lustrum I jurusan Biologi menggelar seminar sehari dengan tema "Potensi Keanekaragaman Hayati dan Prospeknya Di Masa Depan".

"Perlu Biologi ITS mengangkat ini, karena permasalahan ini sangat krusial!," ujar Tutik selaku bendahara acara. Begitu parahnya lingkungan kita sekarang ini, tidak lain yang harus diselamatkan potensi keanekaragaman hayati, baik hewan maupun tumbuhan ini. Hal senada juga diungkapkan oleh Endry, "Eksploitasi berlebihan terhadap keanekaragaman, dapat timbulkan kompetisi inter-ataupun intraspesies," ujar ketua acara.

"Harus ada suatu pendekatan sistematik hewan, yang tentu ini dapat membantu mencandra," sambung Prof.Dr. Santosa selaku pemakalah utama. Yang tidak lain, perkembangan kultur manusia mempengaruhi penyebaran hewan dan hal tersebut perlu dikonservasi. Mencakup perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan (3P).

Bila di-match-kan, sistematik hewan ini akan bermain dengan populasi, spesies dan takson di atasnya. "Sistematik benang emas dalam konservasi alam!," tegas pengajar ITB ini. "Dan inilah salah satu kunci untuk konservasi dalam usaha manusia wujudkan keseimbangan keanekaragaman hayati di masa depan," pangkas Santosa. (mut/bch)

Berita Terkait