ITS News

Rabu, 24 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

SIDANG PERTAMA KURANG TERTIB

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Waktu bergerak begitu cepat, mengiringi perjalanannya ITS dalam usianya yang ke-43. Tentunya banyak hal yang telah dilakukan oleh segenap pengurus IKA ITS periode 2000-2003.

Dalam kurun waktu tiga tahun itu tak sedikit pula pengalaman yang didapatkan berhubungan dengan pengabdian organisasi ini kepada almamaternya. Karena sumbangan yang diberikan lumayan besar, sudah selayaknya kalau eksistensi organisasi ini harus dijaga dan dipertahankan.

Sidang Umum Majelis yang terselenggara tiap tiga tahun sekali ini sebagai pertanda masih adanya regenerasi pengurus IKA. Kali ini sidang terjadwal selama dua hari (9-10/01). Sebagai agenda pertama dari rangkaian kegiatan tersebut adalah Sidang Pleno I. Didalamnya membahas seputar tata tertib dan jadwal sidang serta tata cara pemilihan pimpinan sidang.

Sebelum memasuki sub acara yang pertama,muncul konflik kecil memperdebatkan masalah status peninjau sebagai salah satu peserta sidang selain majelis. Kenyataan ini dialami salah satu peserta dari Medan mengenai statusnya yang berubah dari undangan ke peninjau menjadi perhelatan seru hingga memakan waktu cukup lama. Melihat kondisi demikian,Purwono,angkatan ke-2 Arsitektur ITS bersuara,"Ini adalah sidang majelis. Jadi yang merasa dirinya sebagai peninjau tidak punya hak untuk berbicara"

Menanggapi perdebatan itu,akhirnya pihak SC mengembalikannya pada AD/ART yang diakui sebagai landasan konstitusionalnya. Acara semakin memanas manakala membedah rantus tata cara pemilihan pimpinan sidang sekaligus penetapan calon-calon pimpinan sidang.Ketidakpuasan terhadap jalannya pemilihan mulai dirasakan forum ketika voting berjalan.

"Seharusnya ditetapkan dulu beberapa calon pimpinan sidangnya.Setelah itu baru dilakukan pemungutan suara," gerutu Ir Triwilaswandio,MSc,Kajur Teknik Perkapalan sekarang.Karena sudah terlanjur dibagikan kertas votingnya,proses pemilihan tetap seperti semula.

Sesuai hasil kesepakatan bersama,ditetapkan tujuh calon pimpinan sidang dari hasil voting tersebut.Hanya satu yang terpilih dan sisanya menjadi wakil ketua.Dua calon terkuat dengan suara seimbang adalah Prof Soegiono dan Ir Indrajaya.Keduanya berasal dari FTK tetapi Prof Soegiono lah yang kemudian diberi kepercayaan penuh menduduki jabatan pimpinan sidang dibantu enam orang wakil ketua.

Namun,kemunduran jadwal acara yang sudah terbentuk tidak bisa dihindari beliau. Karena acara yang seharusnya selesai pukul 22.00 WIB molor sampai pukul 01.00 WIB dini hari.Itupun setelah sidang komisi yang juga memakan waktu lama disepakati.(d1ti/rom)

Berita Terkait