Heboh dan bising. Itu kesan pertama yang ditangkap ketika final kejuaraan Bola Basket antar jurusan berlangsung Selasa (29/4) semalam. Sekitar 500 suporter mendukung tim yang berlaga,Teknik Mesin dan Despro, memadati GOR ITS seraya meneriakkan yel-yel mereka.

Laga dimulai pukul 17.30 wib. Di game pertama, tim Despro terlihat tidak bermain lepas. Seringkali shoot yang mereka lakukan tidak akurat. Akibatnya tim Despro ketinggalan lebih dari 10 poin. Di lain pihak, tim Mesin tampak lebih santai. Ini tak lepas dari dukungan suporternya yang hampir tiga perlima dari jumlah penonton.

Barulah saat game kedua, Despro menemukan pola terbaiknya. Assist antar pemain yang baik menjadikan permainan makin seru. Beberapa kali tembakan tiga angka dari Affan, point guard tim Despro, berhasil menembus ring. Selisih angka pun kian tipis.

Namun, tim Mesin ternyata tidak tinggal diam. Tim yang dimotori oleh Sony dan Ega itu membalas serangan dengan sengit. Umpan – umpan jauh banyak dilakukan untuk mengatasi tempo permainan yang cepat.

Di game inilah terjadi insiden kecil. Insiden ini terjadi saat time out, dua menit menjelang game berakhir. Sementara pemain mengatur strategi, suporter malah saling beradu yel-yel. Sayang terlalu berlebihan, hingga beberapa suporter Mesin menyerang kubu lawan.

Untunglah, kejadian ini hanya berlangsung sesaat, karena kerjasama yang baik dari pihak pengamanan dan koordinator suporter. "Nyantai Rek, cuma kurang dua menit lagi!" ujar suporter berjaket merah menenangkan segelintir suporter yang bertikai.

Permainan pun berakhir dengan skor 49 – 58 untuk tim Mesin. Ini berarti tim berjulukan Uber Alles itu berhasil meraih targetnya, memperoleh gelar juara, setelah tahun lalu mereka dihempaskan oleh tim Elektro di even yang sama.

"Kedua tim bermain bagus di final ini, sportivitas pemain juga," ujar Hari, koordinator wasit yang diutus PERBASI menanggapi final Bola Basket ini. (adi/har)