ITS News

Selasa, 23 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Seminar hantarkan masa purna tugas Prof Ir Pinardi Koestalam MSc.

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dan sekarang, dalam rangka melepas masa purna tugas Prof Ir Pinardi Koestalam MSc dan Dies Natalis ITS ke-44 digelar seminar nasional sesuai kepakaran Pak Pin bertajuk ‘Manajemen Transportasi Intermoda Menyambut Surabaya Metropolitan’, kamis (24/11), di ruang seminar Rektorat Lt 3. Seminar yang diadakan Jurusan Teknik Sipil ITS ini juga melibatkan Prof Ir Pinardi Koestalam MSc sebagai keynote speaker.

Prof Ir Pinardi Koestalam MSc yang pernah menjabat Rektor Universitas Wijaya Putera dengan seijin rektor (2002-2004) membahas makalahnya berjudul Strategi Pengembangan Transportasi untuk Surabaya Metropolitan. Ia mengatakan bahwa transportasi di Surabaya masih belum layak. Masalah utamanya adalah demand lebih besar dari pada supply (pengadaan). Demand mencakup dua bagian, distribusi populasi dan distribusi aktivitas termasuk segala aktifitas perjalanan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. "Namun, Supply ada kalanya tidak dapat ditingkatkan kapasitasnya, maka dalam kondisi ini perlu dilakukan demand management," kata dosen senior ini.

Digambarkannya pula, kondisi transportasi di kota seperti Surabaya sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang akan berimbas pada jumlah pergerakan penduduk, taraf ekonomi yang erat dengan kepemilikan kendaraan pribadi, dan rencana pengembangan kota yang sangat berpengaruh pada penyediaan sarana dan prasarana transportasi sebagai pendukung perkembangan kota.

Untuk mengatasi masalah transportasi ini memang sangat sulit, sering kali peraturan dan kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah transportasi dicari celahnya oleh masyarakat. Sebagai contoh kebijakan Three in One (3 in 1) yang diterapkan di Jakarta, ternyata tidak menyelesaikan masalah karena justru timbul fenomena joki.

Melihat itu, Pak pin menyimpulkan bahwa perlu ada pengkajian ulang terhadap setiap kebijakan yang ada. "Pendekatan kebijakan yang dilakukan seyogyanya memperhatikan keinginan pasar, jadi tidak hanya didasarkan pada perhitungan analitik saja. Hal itu penting agar kebijakan dapat diterima oleh mayoritas pengguna jasa transportasi," ujar mantan Ketua Kopertis Wilayah VII yang mengenakan jas dan peci hitam dalam pelepasannya. Ditambahkannya juga bahwa kebijakan yang ditetapkan harus berada dalam koridor prinsip-prinsip moralitas agar masyarakat tidak dirugikan dan kebijakan transportasi berjalan baik.

Tampil mendampingi Pak pin berbicara dimimbar pada sesi pertama, Ir Dudung Purwadi MSc sebagai moderator dan Ir Chaerul Djaelani, ketua MTI jawa Timur, sebagai keynote speaker membawakan topik ‘Prinsip-Prinsip Dasar dalam Pengembangan Transportasi di Perkotaan yang Berkelanjutan’. (asa/bch)

Berita Terkait