Semenjak 2 Mei lalu, ITS mengadakan lomba kebersihan di seluruh kampus. Mulai dari jurusan sampai dengan asrama mahasiswa bahkan rektorat pun tak luput dari penilaian tim juri lomba kebersihan ini. Karena tujuan lomba ini tidak hanya untuk memberikan penghargaan kebersihan semata. Melainkan, untuk mengetahui sejauh mana bentuk kepedulian dari para civitas akademika ITS terhadap kebersihan dan keindahan.

Hal itu disampaikan oleh salah satu tim juri lomba kebersihan ini, Subiono, "nanti pada bulan Agustus tim lomba kebersihan akan mengumumkan jurusan yang paling bersih dan indah. Dan juga untuk jurusan yang paling kumuh? Tentunya, bagi jurusan yang dinyatakan kumuh akan mendapatkan dana agar jurusan tersebut bisa menciptakan kebersihan dan keindahan di tempatnya," terangnya.

Bagaimana kerja tim juri dalam melakukan penilaiannya? "Setiap hari, sebelum melakukan penilaian, kami menentukan tempatnya melalui pengundian. Jadi bukan melalui pemberitahuan sebelumnya. Agar penilaian ini murni seperti kondisi jurusan setiap harinya," jelas karyawan bagian rumah tangga ITS ini.

"15 tim juri akan menilai seluruh tempat di jurusan itu. Tim juri ini dari berbagai jurusan dan instansi di ITS. Dan mereka (tim juri,red) telah menyelesaikan tahap pertama untuk penilaiannya? Untuk tahap pertama, kami telah selasai menilai seluruh jurusan dan bagian kampus ini. Selanjutnya, pada tahap kedua ini kami ingin mengetahui apakah ada perkembangan mengenai kebersihan dari masing-masing jurusan itu. Atau malahan tetap seperti pertama kali kami datang," jelasnya lagi.

Ada yang menarik dari kerja tim juri ini, ketika mereka sedang menilai rektrorat tepatnya di depan ruangan Pembantu Rektor I, mereka langsung menjepretkan kamera kearah dokumen yang menumpuk di atas meja. Kemudian mereka masuk keruangan Prof.Ir. Noor Endah,MSc.PhD., setelah beberapa menit mereka keluar sambil menuliskan hasil penilaiannya.

Prof.Ir. Noor Endah,MSc.PhD., Pembantu Rektor I, mengakui kalau kegiatan seperti ini akan mendukung atmosfir akademik. Pasalnya, dengan suasana yang nyaman para mahasiswa akan lebih betah belajar di Kampus. "Seperti Saya ini, mulai pagi sampai malam hari harus berada di Kantor. Kalau kondisi kantor kotor tentu saja Saya tidak akan betah," tegas beliau.(rom/bch)