ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Rahasia Sukses Rektor ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara bertajuk Seminar Dakwah Kampus diadakan JMMI ITS pada Sabtu (15/1) di Teater C ITS. Seminar ini mampu mendatangkan ratusan mahasiswa ITS yang sebagian besar adalah perwakilan dari 28 kajian jurusan se-ITS dan dihadiri oleh pengurus JMMI ITS. Kegiatan yang merupakan awal dari rangkaian Seminar dan Pelatihan Manajemen Lembaga Dakwah Jurusan (SPMLDJ) ini mendatangkan Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad NUH DEA sebagai pembicara utama.

Dalam penyampaian materi peluang dakwah kampus di era ITS menjadi PT BHMN, Rektor ITS memberikan kiat, pesan dan penjelasan peran tentang aktivis dakwah kampus. Ada tiga lahan yang dapat digunakan oleh seorang aktivis. Pertama, memantapkan fungsi keteladanan. Aktivis dakwah haruslah menjadi pioner-pioner yang mampu memberikan teladan. Kedua, memiliki otoritas ilmu baik akademis maupun non akademis. Ketiga, yang harus dimainkan dengan jitu yaitu networker. "Aktivis harus membuat jaringan sebanyak mengkin, ajak yang lain dan pererat ukhuwah," tegas NUH kemudian.

Selain itu, Mohammad NUH juga memaparkan alasan ITS sebagai PT BHMN. Dalam menempatkan segala sesuatu orang intelektual haruslah objektif. "Apapun analisisnya, kita harus mampu berikan reasoning, setujunya seperti apa dan tidak setujunya dimana," tanyanya menjelaskan. Kemampuan bangsa ini tidak merata, ada yang mampu bayar seribu bahkan ada yang tidak. Untuk itulah dicari solusi konkret yang bisa menyeimbangkan.

Beliau lalu menegaskan bahwa kita jangan hanya bisa bilang tidak setuju tapi tidak dapat memberikan jalan keluar. Sebagai contoh demo yang dilakukan beberapa mahasiswa ITS angkatan 1998 kemarin tentang SPP. "Mereka seharusnya lulus delapan semester, tapi tidak dapat menyelesaikannya sehingga memakan subsidi," ungkapnya. Hal ini tentu saja tidak dapat dibiarkan, nantinya maba sulit masuk karena masih dihuni yang tidak lulus dan spp-nya tetap sama. Untuk itu mahasiswa lama yang belum lulus, spp-nya ikut yang baru.

Mengenai rencana ke depan, NUH mengungkapkan akan adanya PMDK berbeasiswa. "Syaratnya cuma pintar tapi miskin," ujarnya kemudian. SPP PMDK baru ini akan dibebaskan hingga lima tahun.

Terakhir, beliau memberikan kunci sukses yang didapatnya dari seorang kyai yang selalu diingatnya. "Birul waalidain, patuh dan hormati orang tua," ungkapnya. Untuk selanjutnya Pak Nuh berpesan kepada peserta, "Kalian jangan sekali-kali menyakiti hati orang tua karena nantinya akan berakibat fatal." (th@/tov)

Berita Terkait