ITS News

Selasa, 23 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Prof Toda jelaskan tentang pemetaan coral reef melalui metode transect

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar dibuka oleh Ketua Jurusan Teknik Lingkungan, Ir Agus Slamet MSc. "Terimakasih atas banyaknya partisipasi peserta dari berbagai instansi. Instansi-instansi tersebut antara lain Dinas KLH Pemerintah Kota Surabaya, Dinas Kebersihan Pemerintah Kota Surabaya, jurusan-jurusan di ITS yaitu Biologi, Kelautan, Kimia, Teknik Kimia, serta Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya," ungkapnya. "Semestinya Bapak Rektor berada di sini, mohon maaf atas ketidakhadiran rektor karena berhalangan," lanjutnya lagi.

Acara pemaparan paper oleh Prof Tatsuki Toda dan Mr. Norio Nagao dengan moderator Dr Agus Mardyanto Tardan diawali dengan perkenalan University Soka dan joke. "University Soka terletak di Tokyo Jepang, sedangkan nama saya, Toda, memiliki kesamaan nama dengan ikan Toda bila di Indonesia," katanya diikuti tawa peserta seminar. Hal itu cukup mencairkan suasana yang sebelumnya cukup serius. Apalagi Prof Toda sering ke Malaysia untuk penelitian sehingga cukup bisa berbahasa Melayu yang mirip bahasa Indonesia.

Prof Toda berasal dari Laboratory of Restoration Ecology and Center for Cooperation Research and Development of Environmental Technology memaparkan tentang Community Structure and Food Web of Coral dengan lokasi di Peninsular, Malaysia. Penelitian ini melibatkan 2 negara yaitu Jepang dan Malaysia dengan 100 students bertujuan antara lain untuk pemetaan coral reef melalui metode transect, serta deteksi food web melalui isotop karbon yang stabil.

Mr Norio Nagao memaparkan tentang Hybrid Recycling System, sistem temuan baru pembuatan kompos secara anarobik dengan fermentasi menggunakan activated sludge. Sistem ini berkapasitas 300 kg/hari dan digunakan di Cafetaria University Soka. Pemaparan Mr Nagao yang merupakan mahasiswa PhD dari University Soka banyak mendapatkan tanggapan dari peserta, antara lain Sudarno dari Dinas Kebersihan, menanyakan tentang kualitas kompos yang dihasilkan, karena kasus-kasus di Indonesia kompos yang dihasilkan bisa menyuburkan atau bahkan menguruskan. Uniknya, Mr. Nagao malahan menjawab belum ada jaminan kompos yang dihasilkan bisa menyuburkan tanah.

Acara ditutup dengan penyerahan tanda kenang-kenangan dari Jurusan Teknik Lingkungan ITS oleh Ir Agus Slamet MSc kepada Prof Toda dari University Soka. (li/bch)

Berita Terkait