ITS News

Kamis, 25 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Prof. Soegiono: DAAD Perlu Lebih Pandai dalam Memainkan Kartu

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar "Cooperation and networking Between Universities : Experiences and Vision" di Gedung Pasca Sarjana ITS (8/5), diselenggarakan oleh DAAD (Deustcher Achademischer Austauschdienst German Academic Exchange Service), Prof. Soegiono sebagai salah satu pembawa makalah, menyoroti tentang sulitnya sekolah di Jerman dari pengalaman staf ITS yang pernah ke sana yaitu masalah Bahasa, di mana Bahasa Jerman lebih sulit daripada Bahasa Inggris. Masalah lain yaitu pengakuan gelar Dipl.Ing yang tidak diakui di Indonesia sebagai gelar S2, oleh DIKTI.

Adanya sistem tersendiri yang dimiliki Jerman juga sedikit menyulitkan dalam penyetaraan gelar. Dalam beberapa tahun ke depan, Jerman akan membuka Master of Sience Course in English, diharapkan dengan variasi studi tersebut akan menaikkan jumlah aplikan DAAD Scholarship.

"Harapan dari seminar ini adalah adanya sharing pengalaman bagi fakultas atau universitas yang akan MoU dengan Jerman, maupun ingin mengetahui bidang-bidang yang tersedia beasiswa," kata Prof Soegiono. "Tidak ada pengakuan terhadap gelar Dipl.Ing yang tidak setara S1 maupun S2 yang berasal dari Jerman, akan tetapi gelar Dr diakui di Indonesia," lanjutnya lagi dalam wawancara dengan ITS Online. "Hal itu disebabkan Jerman memiliki sistem pendidikan yang berbeda dengan di Indonesia, UK, maupun USA. Akan tetapi kelebihannya kuliah di Jerman gratis." Ditambah lagi banyak pilihan ysekolah yang lebih mudah seperti ke UK, USA, Eropa, maupun Jepang.

Dalam seminar yang dibuka oleh Dr. Monika J. Weizzmann, perwakilan DAAD di Surabaya, dan Prof Supeno Djanali, Pembantu Rektor I ITS berlangsung 4 sesi. Sesi tersebut yaitu "Networking Universities from Southeast asia and Germany Structures and experiences" by Prof. Axel Hunger, Gerhard Mercator university, Duinsburg, dilanjutkan dengan "Essence of Cooperation in Higher Education Level: between Myth and Reality" by Dr. med-Puruhito, Airlangga University Surabaya. Sesi ketiga adalah "The Experiences of Cooperation of ITS with Germany in The Past" by Prof. Soegiono, ITS Surabaya, kemudian "International Cooperations within The International Business Programme" by Prof. Klauss Stocker, FH Nunberg University of Applied Sciences. Acara ditutup oleh diskusi yang diikuti oleh seluruh peserta. (li)

Berita Terkait