Secara tiba-tiba, Profesor Rahardi Ramelan datang mengisi kuliah umum di jurusan Teknik Mesin ITS. Dosen yang kini tersandung kasus Buloggate itu memberikan kuliah tentang Etika IPTEK dan Masalah Keindustrian. Tak pelak, kuliah itu mengundang perhatian mahasiswa Teknik Mesin. Terlihat beberapa mahasiswa memadati ruangan sidang D303.
"Asam nitrat pekat dapat digunakan sebagai pupuk yang mampu membantu manusia," Demikian Rahardi mengawali kuliah. Dan juga dengan substansi yang sama para ilmuwan dapat membuat bahan peledak, Anda tahu itu bukan?' tebak Profesor yang telah beruban itu. "Semua itu kembali kepada manusianya, apakah ia mempunyai etika iptek atau tidak," lanjutnya.
Dengan menggunakan kemeja lengan panjang berwarna biru, beliau tampak ceriah. Meski badannya lebih kurus daripada sebelumnya. Sedangkan mahasiswa yang mengikuti kuliahnya tampak terkesima. Pasalnya, selama ini kuliah hanya diberikan lewat makalah. "Ini merupakan surprise bagi kami,"seloroh salah satu mahasiswa yang mengikuti kuliah beliau.
Disamping itu, dalam kuliah beliau juga menyinggung kondisi perindustrian di Indonesia,"Mobil Timor yang sempat menjadi mobnas (mobil nasional, red.) itu merupakan transformasi dari mobil KIA buatan Korea, tapi mengapa mobil itu kini pasarannya tidak begitu baik ?" tambahnya,"berbeda sekali kondisinya bila mobil itu produksi General Motors," Rahardi memberikan wacana yang kontras. Ia berpendapat bahwa pasar dunia masih dikontrol oleh negara-negara maju. "Satu contoh kasus lagi ketika kita melakukan dumping terhadap produk industri baja kita."ujar sang profesor seraya memindahkan transparan OHP, "Namun itu juga tidak memberikan kontribusi yang banyak bagi negara kita." Ia juga menandaskan bahwa monopoli itu sesekali perlu.
Lantas, Rahardi mengalihkan topik pembicaraan dengan menceritakan kondisinya saat ini. "Saya saat ini masih berada dalam status tahanan kota." ujarnya "Bahkan untuk dapat berada di sini pun sampai-sampai Pak Rektor membuat surat permohonan mengajar kepada pihak kepolisian.".Dan perlu diketahui, Profesor Rahardi Ramelan sampai sekarang masih tercatat sebagai dosen tetap di jurusan Teknik Mesin. Kemudian sambil menatap ke arah mahasiswa " Saya bangga dengan kalian, dan saya juga mengharapkan doa semoga permasalahan yang saya hadapi dapat terselesaikan dengan baik." Harap guru besar Teknik Mesin ini.(tov/rom)
Kampus ITS, ITS News — Tingginya harga pakan lele menjadi penghambat bagi peternak lele dalam mengembangkan usaha mereka. Menjawab
Kampus ITS, ITS News — Mensinergikan asa demi menyempurnakan kejayaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gaungkan kesiapannya melalui Dies
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus lakukan inisiasi kerja sama lintas negara demi perkuat visi
Kampus ITS, ITS News — Turut berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan platform