ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Prof. Mughni ; Dimulai dari Masing-masing Individu

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Abad ke-12 masa kejayaan umat Islam. Hampir seluruh peradaban berkiblat ke negara Islam. Mulai dari bidang kedokteran sampai dengan astronomi. Tapi, dengan berjalannya waktu, tampaknya umat Islam kehilangan semua itu.

Permasalahan inilah yang diungkapkan oleh Prof. Dr.Syafiq Mughni, ketua ICMI korwil Jatim, menurutnya kemunduran umat di sebabkan kurangnya pemahaman terhadap ajaran agama Islam. Masyarakat hanya melihat agama dari ibadahnya. Padahal agama meliputi segala aspek kehidupan. "Paradigma inilah yang harus kita ubah mulai sekarang," jelas dalam seminar "Pemberdayaan Umat Guna Mewujudkan Masyarakat yang Produktif dan Mandiri" kemarin Sabtu (29/6.

Disamping itu, dalam menjalankan ajaran Islam diperlukan komitmen. Jadi tidak hanya sekedar tahu apa itu Islam. Melainkan menjadikannya tujuan hidup. Dan juga didukung faktor pendidikan masyarakat itu sendiri."kedua hal inilah yang menentukan untuk umat agar mereka menjadi produktif dan mandiri,"ujar pria yang berasal Lamongan ini.

Selain faktor-faktor itu, pengaruh ekonomi, politik, dan sosial juga turut menentukan. Misalnya kondisi sekarang ini politikus hanya memikirkan kekuasaan. Mereka tidak peduli tentang umat yang telah memilihnya. "Inilah bedanya antara negarawan dan politikus. Kalau politikus hanya memikirkan pemilu mendatang, sedangkan negarawan memikirkan regenerasi," guraunya.

Lantas, bagaimana sikap kita sebagai umat ? Memulainya dari masing-masing individu. "Maksudnya, jika menjadi pekerja maka jadilah pekerja yang baik. Kalau menjadi mahasiswa maka jadilah mahasiswa yang berprestasi" jelasnya.

Hal yang sama juga disamapaikan oleh Dr. Ir. Muhammad Muthasor,MEng, dosen ITS,menurutnya kesemuanya itu bukan berarti menjadikan umat individualitis. Tapi, umat yang memiliki nilai tawar atau kelebihan. "Itulah arti daripada mandiri," terangnya singkat.(rom/li)

Berita Terkait