ITS News

Jumat, 19 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Potensi Besar Tapi Mutu Pendidikan Masih Rendah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Bangsa Indonesia itu punya potensi yang sangat besar," kata Drs Aribowo MA dalam talk show "Indonesiaku Esok Hari" di Hotel Weta, Sabtu (25/8). Menurutnya potensi manusia – manusia Indonesia sebenarnya tidak kalah dari bangsa lain di dunia. "Asalkan dari segi bahasa mampu mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri bisa rangking di sana. Ini sudah terbukti," jelas dosen FISIP Unair ini.

Disamping itu Aribowo juga mengatakan krisis multi sektoral yang melanda Indonesia adalah akibat dari sistem sentralisasi yang berjalan sejak bangsa Indonesia merdeka. "Salah satu bukti adalah pelaksanaan otoda. Di daerah itu terbiasa nunggu, UU-nya keluar nunggu PP. PP-nya keluar nunggu juklak tidak ada budaya inisiatif," papar pengamat politik yang juga pembina Dewan kesenian Surabaya ini.

Sementara itu 2 pembicara lain yang hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh BEM FTI-ITS mengemukakan pendapat yang serupa mengenai penyebab krisis multi sektoral ini. PR IV ITS Ir Daniel M Rosyid PhD mengatakan akar dari semua masalah ini adalah pendidikan. "Pendidikan yang saya maksud disini bukan hanya secara formal tapi secara umum," jelas pengajar Teknik kelautan ini didepan 60 peserta talk show. Lebih jauh Daniel mengatakan bahwa yang segera harus dibenahi adalah pendidikan berkomunikasi. " Lebih khusus lagi pada pengajaran bahasa. Guru bahasa kita itu bukan orang yang pinter – pinter. Bagaimana akan memimpin nanti kalau komunikasi saja tidak lancar," papar laki-laki yang memiliki empat orang putra.

Ir Bambang Priantono Ka Divre Indosat Jatim yang merupakan pembicara ketiga lebih banyak menyoroti krisis dan solusinyanya dari segi bisnis. Bambang pun sepakat jika krisis yang muncul ini adalah akibat dari lemahnya sistem pendidikan. "Saya menilai krisis ini adalah krisis nilai dan itu tidak lepas dari sistem pendidikan kita yang lemah," jelas alumni Teknik Elektro ITB ini.

Ketika ada pertanyaan dari peserta talk show mengenai peran instansinya kepada dunia pendidikan khususnya ITS, Bambang pun menjawab, " Itu pertanyaan yang klasik dan selalu ada saat saya berhadapan dengan mahasiswa. Kita tentu bekerja sama dengan ITS namun ada batasan – batasan yang harus dipenuhi," jelasnya.

Acara talk show yang dihadiri dari unsur LSM dan aktifis mahasiswa yang berlangsung selama 2 jam ini rencananya juga akan menghadirkan Drs Ali Maschan Moesa Ketua PBNU Jawa Timur akan tetapi berhalangan hadir. (Har)

Berita Terkait