ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

poedjastanto : pentingnya peran dan strategi dunia pendidikan dalam peyediaan air minum

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat sejauh ini dirasakan masih kurang. Padahal, air merupakan salah satu kebutuhan yang penting. Mulai dari sebagai air minum sampai dengan mencuci pakaian. Dapat dibayangkan bagaimana kalau air yang dikonsumsi masyarakat ini tidak sesuai dengan kesehatan.

Tentu saja, permasalahan ini tergantung dari instansi penyedia air bersih, PDAM. Sedangkan di dalam PDAM sendiri masih banyak kekurangan baik itu dari segi teknik maupun manajemen.

Permasalahan ini yang kemudian menarik pihak swasta untuk masuk dalam PDAM. Hal ini diungkapkan Direktur VIVENDI water, Ir.Joko T.Sunaryo,MT,MBA, peranan swasta dalam penyedian air ini untuk meningkatakan kapasitas dari kebutuhan air minum dan peningkatan pelayanan. "Dengan adanya keinginan yang kuat dari stake holder untuk pelayanan air minum yang prima bagi masyarakat menjadi salah satu pendorong bagi pihak swasta," jelasnya pada seminar nasional, Strategi Penyediaan Air Minum di Indonesia Dalam Rangka Otonomi Daerah, Senin (5/11).

Di samping adanya peran swasta dalam mengatasi permasalahan di atas. Ternyata peran dunia pendidikan juga tak kalah pentingnya. Menurut Ir.Poedjastanto S.,CES,DEA, pejabat fungsional madya Teknik Penyehatan Lingkungan ITB, peran dunia pendidikan khusus Jurusan Teknik Lingkungan, masih kurang dalam memahami secara substansial dibidangnya. Inilah yang kemudian memperburuk dari kinerja teknik dari perusahan penyedia air minum tersebut. Dan sebagai imbasnya manajemen yang "amburadul". Karena SDM yang ada dalamnya sebagian besar merupakan lulusan dari Teknik Lingkungan "Sebenarnya peran dunia pendidikan sangat besar dalam mengatasi permasalahan yang ada saat ini," katanya yang juga menjadi pembicara dalam forum seminar tersebut.

Dan untuk mengatasi, pihaknya akan mengadakan tinjauan ulang terhadap kurikulum pandidikan Teknik Lingkungan seluruh kampus di Indonesia. Pada kesempatan ini, beliau memberikan kepercayaan kepada Himpunan Teknik Lingkungan ITS (HMTL ITS) untuk menjadi koordinator wilayah timur. "Hasil dari adanya quisioner ini nantinya akan disimposiumkan untuk mencari kurikulum yang sesuai," ungkap alumni ITB. (rom/li)

Berita Terkait