Konservasi hutan lindung bukanlah isu krusial di kalangan masyarakat, namun saat ini rakyat sibuk memikirkan masalah ekonomi. Padahal jika ini dilupakan akan menimbulkan bencana mengingat fungsi hutan sebagai cadangan air dan melindungi daerah sekitarnya dari erosi. Hal ini sangat berkaitan dengan master-plan tata ruang wilayah kota.
Untuk mengangkat dan menyikapi problem ini, pada sarasehan jurusan Planologi ITS menggandeng Jaringan Kerja Forum Perkotaan (JKFP) Jawa Timur, Selasa (16/9), dengan tema "Peran Serta Masyarakat Dalam Pengembangan Wilayah."
Putu Rudi, ketua panitia acara ini, mengatakan "Acara ini terselenggara bukan hanya sebagai usaha menyikapi fenomena reklamasi daerah hutan lindung ke fungsi yang lain," ujar pria bertubuh tegap ini. Namun, hasil dari sarasehan ini akan dapat kita gunakan sebagai data akademis dan teknis, sambungnya lagi.
Hal serupa juga diutarakan oleh Ibnu Sasongko, salah seorang pembicara, "Mengingat hutan serta daerah pesisir sekarang sudah dibabat habis tanpa mempertimbangkan masalah tata ruang wilayah dengan seimbang," ujarnya staf pengajar Planologi ITS ini.
Menanggapi fenomena ini, Vola, perwakilan JKFP Blitar mengatakan, "Perlu adanya kebijaksanaan dari pemerintah yang tegas serta penegakkan hukum yang jelas pula," ujarnya. Sebab, bukan tidak mungkin suatu perusahaan maupun perorangan melakukan perusakan di daerah konservasi dilindungi oleh pihak birokrasi dengan memberikan ijin, pungkas Vola. (mut/har)
Surabaya, ITS News – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginisiasi usulan bangunan ramah lingkungan
Kampus ITS, Opini — Hari Raya Natal merupakan perayaan keagamaan umat Kristiani yang setiap tahunnya dirayakan sebagai momen refleksi
Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin