Pada artikel yang lalu diceritakan seputar perkembangan dari tim perkapalan dalam persiapannya menyongsong even Indonesian Challenge. Keputusan terakhir yang diambil oleh tim tersebut adalah membuat kapal sendiri.
Lalu apa langkah yang dilakukan untuk menindaklanjuti keputusannya itu? Anggaran sudah ada, bahanpun sudah dibeli walaupun agak jauh tempatnya(Pasuruan,red). Tinggal tempat untuk memproduksi kapalnya yang belum tersedia.
Berbagai lobi ke beberapa tempat sudah dilakukan oleh tim. Akhirnya pilihan jatuh pada LHI, sebuah gedung milik BPPT yang berada sekitar 500 meter dari teknik perkapalan. "Alhamdulillah akhirnya dapat tempat juga," seru Imran. Dengan berbekal proposal untuk meminjam salah satu gudang disana, satu langkah lebih maju bagi tim perkapalan.
Sesegera mungkin mereka memindahkan kayu-kayu yang sudah ada ke gudang. Peralatan yang akan dipakai pun dikumpulkan. Ada yang membawa dari rumah dan ada pula yang terpaksa membeli. "Sebenarnya oleh pihak LHI kita mendapat pinjaman alat-alatnya selain tempat yang sudah disediakan," tutur Imran. Hanya saja mereka belum sempat memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan.
Sementara itu koordinasi tim selama beberapa waktu kedepan sangat diperlukan, mengingat terbatasnya waktu yang ada. Tim produksi sudah memulai tugasnya dibantu dengan anggota tim lainnya. Karena dalam satu tim juga harus ada ceweknya maka mereka mendapat tugas merangkum dan menyusun jadwal pemberian materi seputar perlombaan nantinya. "Iya gak pa-pa kami kebagian tugas kayak gini. Memang sudah seharusnya demikian," komentar Ambar. (d1ti/Lin)
Kampus ITS, ITS News — Dalam industri yang semakin kompetitif, evaluasi kualitas yang cepat dan akurat menjadi kebutuhan mendesak.
Kampus ITS, ITS News — Semarak keberkahan bulan Ramadhan mendorong Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar aksi sosial untuk
Kampus ITS, ITS News — Sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berinovasi dalam pengembangan energi listrik alternatif
Kampus ITS, ITS News — Di era digital yang serba cepat ini, banjir informasi seringkali menjadi tantangan bagi kesehatan