"Pola penempatan dan pemilihan untuk jabatan ketua UPT melalui tes kelayakan dan kepatutan ini memang baru yang pertama kali dilakukan ITS. Ini tidak lain untuk mengantisipasi penyelenggaraan ITS sebagai PT BHMN," kata Pembantu Rektor II, Ir. R. Syarief Widjaja, PhD., Kamis (29/1) siang.
Dikatakannya, dengan pola rekrutmen atau penempatan seperti ini diharapkan akan didapat orang-orang yang memang telah bersungguh-sungguh untuk menjalankan tugas dan wewenangnya. "Ini amat penting, karena unit-unit ini nantinya memang dituntut untuk mandiri dan dikelola secara profesional, sehingga akan memberikan kontribusi bagi ITS," katanya.

Syarief Widjaja merasa optimistis dengan pola rekruitmen seperti ini. Paling tidak, katanya menjelaskan, jumlah peminatnya cukup banyak terdiri atas 26 peminat untuk mengisi delapan kursi yang dibutuhkan di UPT. "Kami membuka kesempatan kepada siapa saja yang berminat dengan cara melamar, melakukan psikotes, membuat program kerja dan terakhir presentasi untuk kepentingan fit and proper test," katanya.

Dikatakannya, UPT-UPT yang ada di ITS nantinya akan digunakan semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada warga kampus, mahasiswa, dosen dan karyawan, tapi tidak menutup kemungkinan fasilitas itu juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum dengan pola pentarifan yang akan ditentukan kemudian. "Oleh karena itulah kini kami sedang melakukan beberapa perbaikan, baik manajemen maupun fisik bangunan, agar memenuhi standar untuk digunakan oleh masyarakat umum," katanya.

Beberapa perbaikan yang kini sedang dilakukan diantaranya pembangunan kembali fasilitas olah raga, penataan beberapa ruang terbuka dan lainnya. "Kami ingin menjadikan lingkungan kampus ini menarik dan warganya betah untuk berlama-lama di dalam kampus, karena itu beberapa fasilitas kini kami perbaiki," katanya.

Kedelapan UPT yang menunggu ketua barunya itu masing-masing UPT Perpustakaan, Penerbitan, Komputer, Bahasa, Fasilitas Olah Raga, P3AI, SAC, dan SBIC. (Humas-ITS, 29 Januari 2004)