ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

PERAN RELAWAN ITS TAHAP PERTAMA DI ACEH

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jumat (28/2) siang, di jurusan arsitektur, para relawan berlatih untuk membangun Rumah ITS-Aceh. Pelatihan sempat terhenti karena hujan turun. Melihat hal ini, Salah satu dosen pembimbing relawan, Makhsush Fauzi mengatakan, "Di Aceh, walaupun hujan seperti ini, pembangunan harus tetap lanjut." Pernyataan itu ditanggapi oleh dosen lainnya dengan akan disediakannya jas hujan untuk para relawan. Pelatihan rumah ini akhirnya dilanjutkan walapun hujan masih turun beberapa saat.

Para relawan yang berlatih seluruhnya adalah laki-laki padahal diantara 66 relawan yang terdaftar sepuluh diantaranya adalah wanita. Muji Irmawan, Ketua Studi Bencana ITS dan salah satu dosen pembimbing relawan ini menjelaskan "Sebenarnya ada relawan wanita, bukan hanya mahasiswa, dosen pun juga ada, " terang Muji. Namun dipertimbangkan dari kondisi dan situasi yang belum memungkinkan, maka kami prioritaskan laki-laki yang menjadi relawan untuk tahap pertama ini.

Relawan ITS berjumlah 50, 40 diantaranya adalah mahasiswa. Para relawan akan bergabung bersama Zeni Tempur Angkatan Darat TNI dalam membangun RIA. Lokasi yang direncanakan adalah Calang, Kabupaten Aceh Jaya. Muji Irmawan mengambarkan bahwa tidak ada perbedaan antara mahasiswa dan dosen pada saat di Aceh nanti. Semua relawan akan bahu-membahu dalam membangun RIA.

Muji menggambarkan, "Misalnya satu unit rumah ada 10 orang, ada 2 orang diantaranya dari ITS baik itu dosen atau mahasiswa. Semuanya akan bergotong royong membangun rumah itu. Tidak ada perbedaan antara dosen, mahasiswa, karyawan dan perwira," ungkapnya.

Persiapan fisik, seperti kesehatan, sangat diperhatikan bagi para relawan. Karena medan yang akan dihadapi sangat berbeda dengan kondisi ITS atau Surabaya saat ini. Persiapan tersebut salah satunya adalah vaksin. Vaksin tersebut adalah vaksin tetanus, tipus, disentri, kolera yang akan dilakukan sabtu (29/2).

Disamping persiapan fisik, mental pun perlu dipersiapkan. Makhsush menambahkan, "Persiapan mental pun perlu. Bisa terjadi masyarakat Aceh yang seharusnya membantu malah diam saja menjadi penonton."

APRESIASI AKADEMIS
Para relawan akan berada di Aceh selama enam minggu. Tentu saja ada mahasiswa yang dipusingkan dengan urusan akademisnya. Namun para mahasiswa diharapkan santai, karena ada apresiasi akademis bagi yang menjadi relawan aceh. Muji menambahkan, "Akan ada apresiasi akademis. Tapi mahasiswa harus melapor agar ada kepastian, jangan diam saja," terangnya.

Makhsush menjelaskan, "Bagi mahasiswa yang mengambil kerja praktek, menjadi relawan Aceh bisa menggantikan nilai kerja praktek. Namun syaratnya harus ada laporan. Bukan berarti mahasiswa yang pulang dari aceh tanpa membawa apa-apa langsung mendapat nilai tersebut. Mungkin, besarnya nilai akan dilihat dari laporan tersebut, baik dari cara penyajiaanya ataupun yang lain."(mac/har)

Berita Terkait