ITS News

Rabu, 18 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Pelatihan MOM, Upaya BEM ITS untuk Pergerakan Mahasiswa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Perubahan orde yang terjadi di Indonesia selalu disertai dengan pergerakan pemuda dan mahasiswa. Sebut saja perubahan dari orde lama ke orde baru. Begitupun juga perubahan orde baru menuju orde reformasi. Pergerakan pemuda dan mahasiswa, yang saat itu identik dengan aksi turun ke jalan untuk demonstrasi, mendapat dukungan yang luar biasa dari masyarakat luas.

Namun, akhir-akhir ini gerakan mahasiswa tidak lagi mendapat perhatian apalagi dukungan dari masyarakat. Bahkan, banyak diantara masyarakat merasa terganggu dengan aksi-aksi mahasiswa. Menurut kacamata Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS hal itu berdampak pada semakin berkurangnya aksi-aksi pergerakan mahasiswa. Lebih jauh, BEM ITS mengkhawatirkan kondisi tersebut akan kian membawa pengaruh buruk terhadap pemerintahan negara pada waktu mendatang.

Melihat kenyataan semacam itu, BEM ITS mengadakan pelatihan Manajemen Opini Massa. Pelatihan yang diadakan Sabtu (30/10) di ruang seminar Perpustakaan ITS yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS. "Kita ingin mengajak teman-teman dari ormawa yang ada di ITS untuk berdiskusi seputar perkembangan gerakan mahasiswa saat ini. Lebih dari itu, kami juga ingin membangkitkan kembali semangat juang mahasiswa ITS untuk berani bergerak demi perubahan ke arah yang lebih baik," ujar Radhiatmoko, ketua panitia.

Dikatakannya, pelatihan tersebut dilatarbelakangi oleh keresahan yang muncul dalam BEM ITS ketika mengetahui gerakan mahasiswa semakin melemah. "Jika kita mengamati, mahasiswa saat ini lebih banyak yang apatis dari pada yang bergerak," kata Radhiatmoko. Dengan demikian, BEM sedikit mengkhawatirkan bahwa dalam kurun waktu yang tidak lama, akan semakin sedikit mahasiswa yang mau bergerak dan menyuarakan aspirasi masyarakat.

"Demi mengantisipasi hal tersebut, BEM ITS mengundang beberapa mahasiswa yang aktif di ormawa, baik itu HMJ maupun LM dan Senat," tambah Radhiatmoko. Selain diskusi, peserta juga mendapat pembekalan materi seputar gerakan mahasiswa. Dalam setiap pergerakannya, mahasiswa mau tidak mau harus bersinggungan dengan media. Hal itu disampaikan oleh Siswanto, mahasiswa Fakultas Hukum Unitomo, dalam materi Rekayasa Isu yang disampaikannya dalam pelatihan tersebut.

Tidak hanya itu, peserta juga mendapat materi berjudul Teknik Propaganda Ditengah Situasi Melemahnya Gerakan. Penyampaian materi oleh ketua komite pimpinan wilayah Partai Rakyat Demokrat Rudi Asiko dimaksudkan untuk mengajak peserta bersikap lebih kritis. Selain itu, peserta diharapkan mampu menyikapi situasi di sekitarnya dan siap untuk melakukan pergerakan di saat pergerakan mahasiswa mulai melemah.(sep/tov)

Berita Terkait