ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Pelanggan telepon pun bisa tahu rincian pulsa lokalnya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (SNIKTI) IV yang diselenggarakan senin (4/8) di Graha Sepuluh Nopember ITS cukup banyak menarik minat peserta untuk menghadiri. Terlihat dari semua kursi terisi pada acara pembukaan yang dilakukan oleh Pembantu Rektor III Dr.Ir. Achmad Jazidi,M.Eng. mewakili Rektor ITS dan paparan Keynote Speaker oleh Richard Mengko, Staf ahli Menristek Bidang Teknologi Informasi.

Mengusung materi UU No. 18/2002 tentang Sistem Pendidikan Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Richard Mengko menjelaskan pasal-pasal yang cukup penting diketahui khalayak peneliti seperti masalah pembiayaan dan perijinan bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan. Seperti pasal 27 (1) pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengalokasikan anggaran yang memadai untuk memacu akselerasi penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan iptek.

Seminar yang telah rutin diadakan setiap tahun pada 3 tahun terakhir ini, awalnya adalah Seminar Nasional Kecerdasan Komputasional (SNKK). SNIKTI adalah format baru dari SNKK yang lebih memfokuskan pada cakupan disiplin keilmuan komputer termasuk teknologi informasi dan aplikasinya. Dengan perluasan cakupan, partisipasi pada SNIKTI di tahun-tahun yang akan datang tidak saja dari kalangan peneliti dan akademis tetapi juga dari kalangan pemerintah, industri dan bisnis, demikian paparan Dr.Ir. Arif Djunaidy,MSc., Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTIf) dalam kata sambutannya.

Seminar yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Informasi ITS bekerjasama dengan Masyarakat Ilmu Komputer dan Informasi Indonesia (ICIS) ini menampilkan 55 makalah dari 65 makalah yang di-review. Dengan penyebaran makalah yang diterima 20 dari ITS, 10 dari PENS ITS, 5 dari IPB, 5 dari UK Petra, 3 dari ITB, 2 dari UII, 2 dariITATS, 2 dari UI, 2 dari Universitas Ahmad Dahlan dan 4 dari umum.

Pada sesi seminar yang terbagi menjadi 5 ruang, antusias peserta baik sebagai pemakalah maupun peserta umum terlihat dari sebagian besar kursi yang terisi. Salah satu makalah yang cukup menarik adalah alat yang dibuat oleh Handry Khoswanto. Sebuah alat untuk sistem monitoring penggunaan telepon. Dengan alat yang dihubungkan pada pesawat telepon, pelanggan bisa mengetahui 'print out' untuk pemakaian telepon lokal. Handry sendiri mengaku belum pernah membandingkan secara langsung dengan hasil milik Telkom yang memang selalu dirahasiakan. Tetapi dengan alat itu setidaknya akan memberikan kontrol untuk pemakaian pulsa lokal, yang belakangan ini naik terus dan kadang tidak terkontrol pemakaiannya sehingga membengkakkan tagihan telepon. (bch/adm)

Berita Terkait