Beberapa himpunan mahasiswa telah menghentikan aktivitasnya dalam menjalankan program kerja demi mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir semester genap. Namun, tidak demikian halnya dengan himpunan mahasiswa Teknik Industri. Beberapa pengurusnya masih menyempatkan diri untuk mengadakan acara pelatihan wirausaha meskipun UAS siap didepan mata.

Dengan tujuan mengenalkan sekaligus menunjukkan kepada mahasiswa ITS cara menciptakan lapangan kerja dengan melihat peluang pasar dan memperhitungkan kompetensi diri, beberapa mahasiswa yang duduk di departemen kewirausahaan hima TI mengadakan pelatihan Short Course on Bussiness Plan dengan tema ‘Temukan dan Wujudkan Impian Usaha Anda’. Acara yang berlangsung di perpustakaan lt.2 ini diadakan selama dua hari (22-23/5) dengan menghadirkan 5 orang pembicara.

"Sebenarnya acara ini rencananya diadakan minggu lalu. Tapi karena ada isu kalau listrik di ITS akan dimatikan karena sesuatu hal, maka jadwalnya kami undur minggu ini," tutur Budi Sentana, ketua panitia. Kemunduran pelaksanaan acara tersebut membawa dampak yang cukup berarti bagi panitia. Pasalnya, beberapa peserta akhirnya berubah pikiran untuk ikut dalam pelatihan tersebut. Alhasil, hingga hari H jumlah peserta yang hadir tidak lebih dari 15 orang.

Meskipun hanya sedikit orang yang ikut, namun Budi optimis kegiatan yang digarapnya kali ini bisa memberikan hasil maksimal. "Pelatihan ini adalah program kerja kami yang terakhir, sehingga kami sangat berharap peserta bisa mendapatkan hasil yang maksimal," ujar kadep kewirausahaan hima TI ini.

Untuk itu, Budi menambahkan, pada pelatihan kali ini lebih menekankan pada simulasi langsung pada peserta, sehingga diharapkan nantinya peserta tidak hanya menerima wacana saja. Pada hari kedua diadakan sesi diskusi antar peserta tanpa melibatkan pembicara maupun pemandu.

Salah seorang pembicara yang berhasil di temui ITS Online adalah Indung Sudarso. Alumnnus Teknik Industri ini berkesempatan hadir untuk memberikan materi persiapan menciptakan lapangan kerja. Dikatakan Indung, dalam membuka lapangan kerja perlu memperhatikan peluang pasar, modal dan keahlian diri. "Sebelum membuka lapangan kerja, kita harus tahu terlebih dulu modal yang kita miliki baik itu materi maupun keahlian dan kompetensi diri kita selain peluang pasar yang akan kita hadapi nanti," kata Indung Sudarso.

Sementara itu, untuk mengikuti acara yang sponsori Kompas, Istara FM dan Country Donuts ini setiap peserta dikenakan biaya Rp 80 ribu untuk mahasiswa ITS dan Rp 100 ribu untuk umum.(sept/har)