ITS News

Kamis, 18 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Mutu lulusan PT terkait dengan pengembangan Iptek

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) tiga hari kemarin mengadakan even besar di Jurusan Teknik Mesin ITS. Tepatnya pada tanggal 18 sampai dengan 20 Oktober PII mengadakan pelatihan mentor yang didikuti oleh 40 peserta dengan kualifikasi, 20 peserta adalah dosen PTN/PTS minimal 5 tahun masa mengajar yang menyandang sertifikat Insinyur Profesional Madya (IPM) dan 20 peserta adalah Praktisi Ahli dari Industri / Bisnis yang kesehariannya bekerja sebagai professional di industri.

PII mengadakan pelatihan ini karena studi Depnaker dan JICA tahun 1966 menemukan aspek pokok yang dipertimbangkan oleh industri dalam penerimaan pegawai baru lulusan Perguruan Tinggi Teknik adalah: 38 % attitude, 27 % work experiencel skills, 23 % knowledge, 10 % quality of school, dan 2 % good recommendation. Kesepadanan mutu dan relevansi lulusan perguruan tinggi terhadap kebutuhan pengembangan Iptek di industri juga merupakan salah satu alasan diadakannya pelatihan ini, khususnya dalam rangka penyiapan SDM Lokal berdaya saing global.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang merupakan partner PII dalam penyelenggaraan pelatihan ini menegaskan bahwasanya Competency Base Approach hendaknya menjadi paradigma baru dalam pengelolaan pendidikan tinggi. Dalam merancang kurikulum direkomendasikan agar Perguruan Tinggi berinteraksi mutual dengan masyarakat industri yang terintitusi dalam Asosiasi Profesi dan Asosiasi Industri.

Pelatihan yang diikuti oleh dosen-dosen dari Surabaya, Klaten, Semarang, Aceh, Mataram, Palembang dan Kertosuro ini bermaksud untuk menjaring calon mentor yang memiliki integritas dan kemampuan professional dalam memfasilitasi pengembangan pribadi dan kemampuan beradaptasi para ST/SP baru, sehingga layak bersaing global dan mampu kerja di berbagai sector industri/bisnis berbasis kompetensi keteknikan sesuai minatnya. Di samping para dosen ada juga peserta dari industri, diantaranya PT. Gunter Indonesia, PT. PN XII, PT. IGLAS dan yang lain. (yud)

Berita Terkait