Program studi Perencanaan Wilayah Dan Kota (Prodi PWK) akan mempunyai modul ajar studio yang telah disempurnakan. Prodi yang sering disebut dengan Planologi ini telah menggelar Lokakarya Nasional Penyusunan Modul Ajar Studio Perencanaan kemarin (12/8). Lokakarya dihadiri ahli-ahli tata kota dari berbagai perguruan tinggi dan instansi ini dibuka oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik FTSP Ir. Joni Hermana,MSc.ES.Ph.D.

Dalam sambutannya, Joni mengharapkan nantinya ada sumbang saran dari peserta yang hadir untuk kesempurnaan modul ajar studio PWK ini. Masukan itu dianggap sangat penting karena modul ajar studio berbeda dengan modul ajar biasa. "Kalau modul ajar biasa tampilannya masih seperti diktat sedangkan modul ajar studio penekanannya pada pengembangan metodologi," ujar dosen Teknik Lingkungan ini. Sedangkan pemaparan modul ajar studio dilakukan oleh Dr. Ing. Ir. Haryo Sulistyarso dan Ir. Putu Rudy Setiawan. Kedua-duanya adalah staf pengajar Planologi.

Pengembangan modul ajar ini dilakukan untuk lebih membantu mahasiswa PWK menguasai disiplin ilmunya. Menurut Haryo, dengan adanya modul ajar studio, mahasiswa semakin mudah memahami karakteristik berbagai model perencanaan. Selain itu, mereka akan mampu menerapkan proses perencanaan tersebut pada lingkup wilayah yang terbatas. "Itu dilaksanakan melalui latihan, asistensi, diskusi dan pengerjaan tugas di studio," terang lulusan S3 Jerman ini.

Untuk bahan-bahan modul tersebut, selain diambil dari GBPP juga ditambah dengan pengalaman-pengalaman di lapangan. Ini dimungkinkan karena dosen-dosen PWK telah mempunyai jam terbang yang cukup tinggi. "Sudah belasan tahun, kami berkecimpung di dunia tata ruang," ungkap dosen yang mengharuskan mahasiswa menggunakan bahasa Inggris setiap kali presentasi ini. Tak mengherankan jika banyak terdapat pengalaman-pengalaman yang menarik dan patut dimasukkan sebagai bahan ajar. (rin/ryo)