ITS News

Sabtu, 20 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Minat Baca Mahasiswa D3 dan S1 tenyata masih rendah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam tugas akhir berjudul "Analisis Perilaku Minat Baca Mahasiswa Statistika FMIPA-ITS" Retno tidak mendapatkan perbedaan yang signifikan antara mahasiswa program D3 dengan mahasiswa program S1 terhadap minat baca dan kunjungan ke perpustakaan. "Memang seharusnya ada perbedaan, tapi faktanya tidak ditemukan. Yang punya korelasi adalah antara minat baca dan kunjungan ke perpustakaan yang tinggi dengan hasil atau indeks prestasi mahasiswa," katanya.

Apa yang bisa dilakukan dengan hasil penelitian itu? "Ada banyak hal, misalnya bagaimana cara untuk meningkatkan minat baca dan kunjungan para mahasiswa ke perpustakaan. Tentu caranya bermacam-macam, bisa dengan memperbanyak koleksi-koleksi terbaru atau bisa pula dengan membuat suasana perpustakaan lebih menyenangkan," kata alumnus SMA Negeri 1 Bandar, Kedung Mulyo, Jombang.

Meski telah diwisuda, Retno kini juga tercatat sebagai mahasiswa baru S1 untuk program lintas jalur. "Saya ingin mendalami lebih jauh lagi tentang ilmu statistika, karena itu saya kemudian memilih melanjutkan ke jenjang S1 ketimbang mencari kerja," katanya.

Apakah yang Anda peroleh di D3 belum cukup untuk bekal mencari kerja? Persoalannya bukan itu, katanya menjawab pendek. "Tapi lebih pada keinginan dan minat saya untuk belajar statistika lebih lanjut, karena memang ada mata kuliah-mata kuliah yang ada di S1 tidak diajarkan di D3 yang sifatnya lebih menekankan pada aplikasi penggunaan ilmu statistika dan pengolahan data," katanya.

Padahal, katanya menambahkan, setelah dirinya belajar masih banyak yang belum ia kuasai. "Sekarang, mumpung saya masih berminat belajar dan IPK 3,80 bisa langsung melanjutkan ke program lintas jalur, maka saya gunakan kesempatan itu," kata Retno yang punya hobi berat mendengarkan musik pop.

Dikatakannya, awalnya ia memang tidak tertarik dengan statistika, karena yang diketahui saat masih duduk di SMA hanya berupa sederatan angka-angka yang harus dihitung berapa frekwensinya, nilai rata-rata dan lainnya. "Ternyata setelah saya masuk didalamnya cukup banyak manfaatnya, mulai dari sekadar untuk menguji hipotesis-hipotesis hingga sampai pada mencari jalan keluar terhadap sebuah persoalan," katanya. (Humas/bch)

Berita Terkait