Lebih dari satu bulan, sejak kepulangan tim ITS MC 2004 dari Perancis, akhirnya menyusul juga kedatangan kapal Merdeka. Kapal pun diarak dari Tanjung Perak menuju ITS pada Sabtu (2/10) kemarin dan tiba di ITS sekitar pukul 15.00 WIB. Kelegaan terpancar dari wajah-wajah anggota tim ITS MC 2004 ketika melihat bahwa kapal kesayangan mereka telah kembali ke markas yang terletak di dekat Laboratorium Hidrodinamika itu.

Lewat agen perjalanan Shipping Company, Merdeka dipulangkan dengan kapal container dan tiba di Tanjung Perak sejak Senin (27/9). Lalu mengapa baru kemarin diambil dari Perak? Menurut keterangan Budiono, bagian humas, mereka harus mengurus beberapa surat ijin dulu dan itu juga memakan waktu yang tidak pendek sehingga baru bisa mengambilnya hari ini (Sabtu) setelah menyelesaikan urusan perijinan itu. "Masalah pembayaran, sudah dilakukan sebelum pulang dari Perancis dan menghabiskan sekitar 5000 dolar," jelas mahasiswa Poltek Perkapalan ini.

Membahas rencana ke depan, Budiono mengaku bahwa dalam waktu dekat ini, mereka hanya ingin melakukan rekruitmen untuk regenerasi anggota ITS MC selanjutnya. Kali ini, rekruitmen terbuka untuk seluruh mahasiswa ITS. "Kami memang membuka lowongan bagi teman-teman se-ITS dari berbagai jurusan yang ingin bergabung dengan tim ITS MC sebab kapal Merdeka ini bukan milik FTK dan Poltek Perkapalan saja, tetapi sekarang kapal ini milik ITS," terangnya.

Saat ini, mereka sedang menunggu selesainya VCD perjalanan selama mengikuti International Challenge 2004. Dan rencananya, film tersebut akan diputarkan di Rektorat dengan mengundang Rektor dan beberapa pejabat di ITS serta mahasiswa ITS dari berbagai jurusan. Selain itu, dalam acara tersebut, tim ITS MC juga ingin mengumumkan secara resmi rekruitmen terbuka yang ditujukan kepada seluruh mahasiswa ITS.

Diluar itu, tim ITS MC telah mendapat tawaran dari Bank Mandiri untuk menggarap even "Indonesian Challenge". Hingga detik ini, mereka belum memutuskan menerima tawaran itu, yang dianggapnya sebagai sebuah tantangan baru bagi segenap tim ITS MC. "Kami pikir, lebih baik kami berpartisipasi sebagai peserta saja, seandainya suatu saat Indonesian Challenge diadakan kembali," kilah Dion, sapaan akrab Budiono. (d1ti/lin)