ITS News

Rabu, 24 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Mawapres ITS Terpilih Ikut Program LG ke Korsel

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Saya gembira sekali mendengar kabar itu. Apalagi kabarnya diterima ketika saya masih di atas kapal mengikuti Pelayaran Kebangsaan IV," kata Dhony, Senin (28/6) siang. Dikatakannya, ia sendiri tidak pernah terpikir kalau bisa ke Korea Selatan, ini karena mahasiswa yang menerima program beasiswa dari LG di ITS cukup banyak.

"Memang ketika saya mengajukan untuk menerima beasiswa LG, kabar itu pernah saya dengan dari kakak kelas yang sekarang sudah bekerja di LG. Tapi waktu itu saya hanya berpikir, bagaimana saya bisa memperoleh beasiswa untuk meringankan beban orang tua," kata anak ketiga dari empat bersaudara yang ayahnya telah meninggal tahun 2001.

Diakui Dhony, selama ini untuk menunjang kebutuhan kuliah, selain beasiswa yang ia terima dari LG, dirinya juga nyambi menjadi tutor matematika di salah satu lembaga bimbingan belajar. "Ini dilakukan karena saya dituntut untuk mandiri kalau memang ingin tetap kuliah. Kakak-kakak saya juga melakukan hal sama, kuliah sambil bekerja," kata mahasiswa Jurusan Teknik Industri Angkatan tahun 2001 ini.

Meski kuliahnya disambi bekerja, Arek Surabaya kelahiran 16 Maret 1982 ini bukan miskin prestasi di kampusnya, tetapi sebaliknya. Ini terbukti selain menyabet predikat sebagai mahasiswa berprestasi, ia dan kawan-kawannya juga pernah keluar sebagai Juara III pada Lomba Keilmuan Teknik Industri 2004 yang diadakan di Universitas Indonesia, Maret lalu. Di bidang akademik juga tidak kalah, ia memperoleh indeks prestasi 3,61.

Bagaimana Anda mengatur waktu belajar? "Saya jalani biasa saja, tidak ada yang istimewa. Bahkan saya kadangkala absen tidak mengikuti praktikum karena waktunya berbenturan dengan jadwal saya memberikan tutorial," katanya. Kalau sudah menemui jadwal yang berbenturan seperti itu, biasanya ia meminta dispensasi untuk melakukan praktikum susulan. "Terus terang saya memang lebih berat meninggalkan jadwal tutorial, karena tanpa itu saya akan kehilangan penghasilan dan akibatnya saya tidak bisa melanjutkan kuliah," kata alumnus SMA 16 Surabaya yang mengakui punya hobi berjualan.

Tentang kisah berjualnnya, Dhony menceritakan, di tengah-tengah waktu luang antara kuliah dan memberikan tutorial, kerapkali dirinya menggunakan untuk menjalankan propesi tambahan jual-beli handphone dan menyediakan tiket bagi murid-murid bimbingannya untuk mengikuti try out. "Hasilnya cukup lumayan untuk tambahan beli buku dan foto kopi bahan kuliah. Saya selalu ingin menggunakan berbagai kesempatan untuk berjualan," kata mahasiswa yang kini mengakui ikut mengambil program ikatan dinas yang disediakan oleh LG.
(Humas–ITS, 28 Juni 2004)

Berita Terkait