ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Mahasiswa Perlu Dilibatkan Dalam Proyek

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kampus ITS manyar kemarin pagi benar-benar terasa berbeda dengan hari biasanya. Hal tersebut dikarenakan diadakannya kuliah tamu dengan pembicara asing dari jepang yang bertempat di ruang teater kampus manyar. Kuliah tamu itu sangat menarik minat mahasiswa D3 Teknik Sipil, sehingga mereka berbondong-bondong meninggalkan jadwal rutinitas kuliah resmi mereka dan memenuhi tempat duduk untuk mengikuti kuliah tamu.

Kuliah Tamu ini terselenggara atas kerjasama Mr. Okinaka dan program studi D3 teknik sipil ITS. Mr. Okinaka sendiri adalah seorang teknik asisten konsultan D3 teknik sipil yang diperbantukan oleh pihak JICA (Japan International Corporate Agency) untuk mengubah kurikulum D3 menjadi kurikulum politeknik, ia diperbantukan selama 2 tahun masa kontrak sejak 2002.

Penyelenggaraan kuliah tamu ini bermaksud untuk menjalankan program dari Mr. Okinaka dan menjalin hubungan kerja sama D3 Teknik Sipil dengan kontraktor beserta konsultan asing. Sedangkan tujuan dari diadakannya kuliah tamu ini adalah nantinya mahasiswa D3 teknik sipil mempunyai gambaran mengenai kemana mereka setelah lulus dari kuliah.

Dan juga menurut bapak Imam Prayogo selaku peyelenggara dari pihak D3 teknik sipil ITS kuliah tamu ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi lulusan D3 karena terdapat informasi yang akurat mengenai dunia kerja mereka dan menambah wacana mereka agar mampu bersaing dalam lapangan pekerjaan dengan lulusan sarjana.

"Apabila dilihat dari segi wawasan, mahasiswa D3 Teknik Sipil ITS harusnya mampu bersaing dengan mahasiswa sarjana. Begitu pula dalam perolehan lapangan pekerjaan," tegas beliau.

Dalam kuliah tamu yang bertema " Peran lulusan D3 teknik sipil dalam industri konstruksi" menghadirkan dua pembicara asing dari jepang yaitu Mr. Shoji Hiroaki (general manager PT. Indonakano) dari pihak kontraktor asing dan Mr. Ushizaki Idhiejiro (recentative of PCI) dari pihak konsultan asing.

Perkuliahan ini masih tetap dapat berjalan dua arah meskipun pembicaranya merupakan orang jepang yang bahasa inggrisnya masih beraksen jepang yang juga agak susah ditangkap. Hal itu dikarenakan dari masing-masing pihak pembicara juga membawa seorang penerjemah yang mengutarakan isi kuliah mereka dengan bahasa indonesia.

Pada kesempatan ini, Mr. Shoji Hiroaki menyampaikan tentang prospek kerja lulusan D3 tekik sipil dalam industri konstruksi dan apa yang hendaknya dimiliki oleh seorang lulusan D3 sebelum terjun ke perusahaan konstruksi. Menurutnya, lulusan D3 merupakan suatu produk siap pakai dalam perusahaan dikarenakan pendidikannya yang 60 persen praktek dan 40 persen teori

"Lulusan D3 Teknik Sipil telah dibekali dengan pendidikan yang bersifat praktis dalam pengetrapan di lapangan. Posisi pekerjaan lulusan D3 biasanya adalah pelaksana lapangan, surveyor, drafter dan juga estimator. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan mereka dapat berwiraswasta dalam bentuk sub kontraktor," papar Shoji.

Sedangkan Ushizaki lebih memaparkan tentang beberapa persoalan yang harus dihilangkan oleh lulusan D3 apabila telah bekerja dalam suatu perusahaan. Misalnya, malu untuk bertanya ketika mereka mengalami suatu kesulitan dalam pekerjaan. Permasalahan lain yang juga disinggungnya adalah rasa cepat puas dalam melaksanakan pekerjaan.

Selain membahas tentang persoalan tersebut, Ushizaki juga memberi saran untuk mengatasinya yakni mahasiswa sebaiknya sudah dikenalkan dan dilibatkan dalam suatu proyek agar tidak canggung saat bekerja. "Kalau perlu mesti diadakan seminar internal maupun eksternal dan tanya jawab sehingga memperluas wawasan mahasiswa,"tegasnya dalam kuliah tamu yang membuat mahasiswa terbuka cara berpikirnya.(m6/rom)

Berita Terkait