Pengalaman itu dialami oleh peserta dan panitia LKMM TD (Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat dasar) yang diadakan Jurusan Teknik Perkapalan. Acara yang dimulai sejak Jum’at (26/04) pukul 14.00 tersebut pada mulanya berlangsung tanpa halangan. Namun lampu di jurusan Teknik Perkapalan (karena kebetulan acara diadakan di ruang seminar Teknik Perkapalan, red) tak kunjung hidup sejak padam kemarin (25/04) malam. Sehingga sewaktu senja tiba, pelatihan terpaksa menggunakan penerangan lilin. Di samping itu juga, sedapat mungkin pemandu meniadakan penggunaan OHP.
Karena itulah kemudian kelas dipindahkan ke ruang baca perpustakaan lantai 1, yang kebetulan pada saat itu masih buka, dan yang terpenting lampunya masih menyala, tidak padam. "Kami terpaksa pindah di sini (ruang baca, red) karena di jurusan lampunya padam sejak kemarin. Tapi kami tidak memindah kelas langsung, mulai dari awal sampai akhir, karena kami mengetahui bahwa ini (ruang baca, red) adalah tempat umum. Sehingga kami hanya bisa menggunakan sewaktu malam hari, itupun karena keadaan yang benar-benar memaksa," jelas Agung, salah satu pemandu. "Tadi saja sewaktu menjelang maghrib kami sempat menggunakan penerangan lilin sebagai alternatif pengganti. Kemudian sekitar pukul 17.30 kami baru mengungsikan kelas ke ruang baca," tambahnya.
Saat ditemui di tengah kesibukannya, ketua himpunan Teknik Perkapalan menyatakan kekecewaannya, "Saya benar-benar kecewa dengan padamnya lampu di jurusan. Bayangkan saja, mulai dari acara dibuka keadaan di ruang seminar sudah agak remang, ditambah lagi tidak berfungsinya OHP dan juga dispenser. Akibatnya peserta merasa tidak nyaman dan sulit untuk berkonsentrasi." Ternyata hal itu juga dibenarkan oleh Asror, salah satu anggota OC (Organizing Committee) yang menggarap acara ini, "Wah, ini benar-benar diluar rencana kami. Sebelumnya kami sudah mengupayakan memberikan yang terbaik, eh nggak tahunnya malah jadi seperti ini.
Jadi terpaksa sarananya tidak maksimal sama sekali, begitu juga untuk acara coffee break-nya."
Walaupun demikian, ternyata peserta menanggapi lain dengan adanya kejadian ini. "Kalau kami sih asik aja mas, malah dipindah di sini tambah enak, ada penyegaran dan tidak membuat ngantuk," kata Teddy, salah seorang peserta. "Kalau saya juga tidak jauh beda dengan Teddy, saya juga senang malahan bisa pindah dari ruang seminar, karena sewaktu di sana tadi penyampaian materi dari pemandu kurang begitu jelas, karena ruangannya yang terlalu luas. Di sini (ruang baca, red) lebih kondusif dan juga yang jelas lebih terang," tambah Kurnia yang kebetulan duduk di sebelah Teddy. (u-d/li)
Kampus ITS, ITS News — Pengelolaan sampah organik masih menjadi tantangan besar di Indonesia khususnya sampah organik yang sering
Kampus ITS, ITS News — Cuaca ekstrem yang melanda belakangan ini menyebabkan berbagai bencana di sejumlah wilayah Indonesia. Salah satunya
Kampus ITS, ITS News — Berupaya mengukuhkan reputasinya di kancah Internasional, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin progresif dalam
Kampus ITS. ITS News — Guna meningkatkan keterampilan di bidang elektronika dan otomasi, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat