ITS News

Kamis, 25 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Kusmayanto Kadiman, "Perlu Libatkan mahasiswa dalam Otonomi Kampus&quot

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebenarnya otonomi kampus di ITB itu gambarannya seperti apa? Secara sederhana dapat dikatakan segala kebijakan dan segala keputusan sebisa mungkin harus melibatkan seluruh stig holders. Tumpuan yang utama atau stake holder itu siapa? Komponen terbesarnya kan mahasiswa jadi mereka harus dilibatkan.

Contoh pelaksanaannya seperti apa? Banyak. Di bagian beasiswa selain karyawan dan dosen juga ada mahasiswanya. Mereka ikut menentukan apakah penerima beasiswa itu layak dapat atau tidak. Dan saya menghargai kerja mereka. Mereka saya bayar.

Termasuk soal penentuan kenaikan SPP? Soal SPP ini merupakan partisipasi aktif dari mereka. Ketika saya akan menaikkan SPP para mahasiswa itu ngomong minta diajak bicara. Saya bilang kamu punya konsep nggak mereka bilang punya. Oke kita lihat bersama konsep kita masing – masing. Nah ternyata konsep mereka lebih "keras" dari milik saya. Akhirnya karena mahasiswa lebih berani ya saya ambil konsep mereka.

Seperti apa kenaikan SPP ITB tahun ajaran depan? Mereka menamakannya SPP Progresif. Jadi nantinya SPP per tahun itu tiap angkatan beda. Lalu mahasiswa yang kaya akan lebih mahal bayarnya daripada mahasiswa yang miskin. Seperti subsidi silang.

Apakah juga terjadi perubahan di sistem birokrasi selama pelaksanaan otonomi kampus?
Jelas. Dulu biro – biro di ITB dikepalai oleh karyawan sekarang saya ganti dengan dosen. Ini agar biro tersebut lebih profesional. Selain itu juga untuk memacu para karyawan agar menunjukkan kemampuannya bahwa dia mampu. Dan perlu diingat pemilihan kabiro ini dilakukan secara terbuka. Seperti saat ini saya buka lowongan untuk kepala perpustakaan yang akan habis 3 bulan lagi. Ayo siapa mau silakan daftar.

Jadi apa komponen penting penunjang suksesnya otonomi kampus di ITB? Komunikasi dengan seluruh pihak. Seperti yang saya katakan tadi elemen terbesar adalah mahasiswa, mereka harus diajak ngomong. Kalau mereka demo ya saya datangi saya ajak ngomong. Demo itu kan salah satu bentuk komunikasi sehingga mereka nggak merasa ditinggal.(har/li)

Berita Terkait