ITS News

Kamis, 25 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Kurikulum Buat Sarjana Kimia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Setelah berdiri hampir 20 tahun, Himpunan Kimia Indonesia (HKI) belum dapat menunjukkan eksistensinya. Bahkan beberapa tahun terakhir ini sempat berhenti. Ini terkait dengan kurangnya kerjasama antara pihak industri dengan akademik. Oleh karenanya pada pelantikan pengurusan HKI cabang Jatim, kemarin (26/8) kalangan industri turut dilibatkan.

Menurut Dr Dipo Alam, Ketua HKI pusat, terbentuknya pengurus baru ini diharapkan dapat mengaktifkan kembali berbagai kegiatan yang bersifat keilmuan. Pasalnya semakin hari perkembangan ilmu kimia begitu pesat. "Tentunya, ini perlu dibarengi dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat keilmuan agar kita tahu perkembangan ilmu itu sendiri," terangnya saat di temui di Seminar Nasional Kimia (SENAKI) ke-5 di ruang Sidang Teknik Sipil ITS.

Sedangkan mengenai hubungan antara ahli kimia yang berada di industri dan perguruan tinggi. Alumni UI ini, mengatakan akan mengadakan pertemuan lagi. Karena sesuai dengan APBN peran riset sangat diperlukan khususnya dalam bidang kimia. "Untuk itu, bulan oktober mendatang kami akan melakukan pertemuan lagi dengan berbagai kalangan," jelas Asisten Menko Perekonomian ini.

Beliau juga menyingung tentang pembentukan kurikulum pendidikan sarjana kimia. Seharusnya para lulusan perguruan tinggi itu memilki kompetensi lebih unggul. Bukan malah sebaliknya, memiliki kualitas setingkat lulusan SMK pada bidang yang sama.

"Setahu saya, SMK di Bogor untuk bidang kimia lulusanya banyak yang diterima di Industri. Tapi tidak untuk sarjana kimia. Jadi saya berharap HKI juga turut menentukan pendidikan untuk sarjana kimia agar memiliki kompetensi," ungkapnya

Sementara itu, Dr. R.Y. Perry Burhan, Pengurus HKI cabang Jatim periode 2003-2008, membenarkan jika dalam pembentukan kurikulum yang berbasiskan pada kompetensi perlu melibatkan berbagai kalangan. Dan itu telah dilakukan oleh Jurusan Kimia FMIPA ITS.

"Kami malahan sudah melakukan evaluasi mengenai kurikulum tersebut dengan menyebarkan angket ke berbagai kalangan,termasuk juga pihak industri" katanya yang juga sebagai Ketua Jurusan Kimia ini.

Untuk HKI sendiri, Perry Burhan menambahkan, akan membenahi organisasi dengan promosi dan publikasi. Sebagai media promosinya akan diterbitkan sebuah jurnal. Dimana isinya tentang riset dari berbagai instansi. Tentunya, Ini bias menjadi ajang saling bertukar pengetahuan. "Jurnal ini juga bisa menghindari adanya riset yang sama yang dilakukan instansi lainnya," jelasnya singkat(rom/bch)

Berita Terkait