ITS News

Selasa, 23 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Kurangi Resiko, Simulasikan Kecelakaan Kapal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Banyaknya kecelakaan kapal yang terjadi di lautan karena berbagai resiko yang tidak terdeteksi lebih dini, membutuhkan sebuah jalan keluar. Berbagai simulasi fisik yang selama ini digunakan untuk mendeteksinya, ternyata memakan banyak biaya, waktu maupun tenaga.

Menyadari hal itu, R Putra MS merancang sebuah software simulasi dengan sistem Local Area Network (LAN). Dalam tugas akhir yang dipresentasikannya pada acara Kopi Darat Jawa-Timur dengan judul ‘Simulation Marine Hazard Inspection Using LAN’ ini ia mengatakan bahwa software tersebut lebih efisien. "Software ini tentu saja dapat digunakan kapanpun. Hal ini dapat mewujudkan safety culture di lingkungan masyarakat. Resiko kecelakaan pun bakal tereduksi," papar mahasiswa yang akan diwisuda bulan Maret ini.

Putra kemudian menggambarkan bagaimana cara kerja software buatannya itu. "Seperti layaknya jaringan, ada server yang mengendalikannya. Dihubungkan kepada beberapa komputer yang dipakai beberapa partisipan, baik oleh ship owner atau pemilik kapal, tim SAR, marine safety agency dan partisipan lainnya," paparnya gamblang didepan peserta yang terdiri dari mahasiswa ITS, milis K3LH (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup), KMI (Komunitas Migas Indonesia) cabang Jawa-Timur, PSB (Pusat Studi Bencana) ITS dan Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS ini.

Untuk mengaktifkannya, lanjut Putra, partisipan terlebih dahulu log in dengan email serta password masing-masing. Sejurus kemudian, partisipan akan mendapat tampilan dengan berbagai menu utama. Mereka kemudian dapat saling memberikan laporan dari hasil pengamatan mmasing-masing di lapangan melalui email. Dari berbagai laporan yang masuk akan dianalisa sehingga memberi petunjuk resiko apa yang sedang atau akan terjadi dengan cepat dan efisien. Keputusan yang harus ditindaklanjuti pun dapat segera dilakukan.

Partisipan sendiri dapat dibagi kedalam grup menurut pekerjaan, kekuasaan (autority) sereta tanggung jawab yang diemban. Setiap grup tentu saja memiliki penasehat masing-masing. "Dan semakin banyak grup yang memberikan informasi, makin efisien," ungkap Putra. Pemanfaatan sotware ini, menurut Putra, ternyata tidak hanya dapat diterapkan di bidang perkapalan dan kelautan tapi juga industri.

Dalam acara Kopi Darat Jawa-Timur siang itu, turut diperkenalkan kepada peserta keberadaan milis K3LH dan KMI Jawa-Timur. Diharapkan oleh panitia, acara yang berlangsung di Ruang Seminar FTK ini akan dapat meningkatkan kerjasama, kompetensi serta kemitraan diantara mereka. Terutama dalam bidang profesi.(ftrhar)

Berita Terkait