ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Kulit Udang Bisa Memisahkan Logam Berat – PIMNAS XV

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Laporan dari Program Kreativitas Mahasiswa dalam Rangka Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XV 2002.

Perairan Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dengan berbagai jenis invertebrata. Salah satu komoditi yang menjadi primadona adalah udang. Udang di Indonesia mengalami proses "cold storage" melalui pembuangan bagian kepala, ekor, dan kulit. Hasil buangan ini dianggap sebagai limbah.

Perlunya pemanfaatan limbah udang bahwa limbah ini dapat mencemari lingkungan di sekitar pabrik/areal pembuangan limbah sehingga perlu dimanfaatkan. Selama ini kulit udang dimanfaatkan sebagai bahan pembuat krupuk, terasi, dan suplemen bahan makanan ternak, padahal 25 % limbah tersebut mengandung senyawa Chitin yang diubah menjadi Chitosan.

M. Syahril dan Sofia Silvianita (Teknik Kimia) mencoba memanfaatkan chitosan sendiri sebagai obat penyerap lemak (Fat Adsorber), penguat kertas dan penguat membran. Sedangkan manfaat dari membran chitosan sendiri sebagai bahan pelapis kapsul, bahan pelapis film dan mampu menyaring (filtrasi) logam – logam berat seperti Cr (Vl), Cu (II), Fe (II), Zn (II), Hg (II), Cd (II), dll.

Berikut adalah proses pembuatan membran chitosan yaitu dari pengambilan kulit udang, crab, shrimp, squid, dll, penghilangan protein dan mineralnya dan didapatkan chitin. Chitin yang ada dilakukan penghilangan gugus asetil yang hasilnya berupa Chitosan. Chitosan tersebut dilarutkan dalam asam asetat, dicetak pada kaca datar dan diuapkan dalam Oven.

Membran chitosan ini digunakan untuk memisahkan logam berat Cr (Vl), Cu (II), Fe (II), dan Zn (II) dari air limbah dengan proses pemisahan yang dinamakan Mikrofiltrasi. Hasil yang didapatkan bahwa membran chitosan ini mampu memisahkan logam berat hampir sempurna (mendekati 100 %). (tin)

Berita Terkait