ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Kuliah Umum Cak Nun yang Sarat Makna

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara Rapat Terbuka Senat ITS dan Studium Generale di Graha Sepuluh Nopember dalam rangka penerimaan mahasiswa baru tahun ini berbeda dari tahun–tahun sebelumnya. Bila pada tahun sebelumnya acara ini terkesan sakral dan kaku maka kali ini suasananya lebih terasa santai dan interaktif. Hal ini tak lepas dari penampilan Emha Ainun Najib sebagai pembicara dalam acara yang dihadiri 3833 mahasiswa baru ITS ini.

Cak Nun yang dikenal sebagai seorang budayawan dan cendekiawan muslim ini banyak melontarkan hal-hal yang mengejutkan. Selain itu metodenya dalam meemberikan kuliah umum juga berbeda. Selain diselingi dengan komentar tajam dan guyonannya yang khas , Emha juga mengajak tiga orang mahasiswa baru untuk berdialog denganya di depan.

Salah satu pernyataan Emha yang sempat membuat kaget para peserta adalah tentang KKN, menurut Emha KKN tidak semua harus diberantas. "Korupsi memang harus diberantas tapi tidak semua kolusi dan nepotisme, selama dilakukan dengan profesional" ujarnya lebih lanjut. Emha lalu memberikan contoh, "Bila ada kesebelasan sepakbola RT, kebetulan yang pintar main bola adalah anak, saudara atau menantu ketua RT, maka boleh saja semua anggota kesebelasan itu adalah keluarga ketua RT. Namun bila kerabat RT tidak mampu tentu saja mereka tidak boleh menjadi anggota kesebelasan itu." Ia juga menyindir perilaku salah satu elit politik kita yang menitipkan puterinya kepada salah satu calon presiden untuk dijadikan menteri sosial, padahal banyak orang lain yang lebih pantas.

Emha juga memberikan penjelasan tentang arti kata kuliah. "Menurutnya sebelum seorang mahasiwa mulai kuliah ia harus memahami arti kata kuliah. Sebab bila tidak akan sama saja dengan kambing yang tidak tahu rumput apa yang ia makan," ucapnya yang kembali disambut tawa. Menurut Emha, kuliah berasal dari kata "kullun" yang dalam bahasa arab berarti seluruh. Artinya mahasiswa harus mampu memempelajari seluruh untuk mengetahui semua tentang kehidupan.

Menyikapi tentang kuatnya pengaruh Islam di ITS, Emha mengingatkan bahawa hal itu bukanlah upaya Islam untuk memonopoli kehidupan kampus ITS melainkan upaya untuk memberikan inspirasi dalam kehidupan kampus. Emha juga menyindir kondisi pendidikan kita yang memisahkan antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Padahal menurutnya ketika mempelajari pun seharusnya hal itu bisa meningkatkan iman seseorang. Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa ilmu, pekerjaan dan ibadah tidak bisa dipisahakan. "Jadi pak Tani yang mencangkul di sawah pun juga ibadah, karena itu perilaku beragama juga harus dibawa ke dalam pekerjaan." Secara bercanda Emha mengatakan untuk tidak seperti orang Madura. "Kalau orang Madura bilang Islam agama saya pak tapi copet pekerjaan saya," kontan saja pernyataan Emha ini disambut tawa oleh para mahasiswa baru dan anggota senat ITS.

Di akhir acara Emha yang tampil sederhana dengan baju takwa dan celana abu-abu ini mengajak tiga orang mahasiswa untuk menceritakan alasan mereka memilih ITS. Salah satu mahasiswa baru yang kebetulan berasal dari pondok pesantren Al Amien Madura menyatakan bahwa ia memilih ITS karena menurutnya belajar teknologi mempunyai nilai yang tinggi bagi kehidupan. Lain lagi pendapat Nanik, salah satu mahasiswi dari Teknik Mesin. "Saya ingin memepelajari teknik karena saya ingin membuat Indonesia menjadi negara yang maju seperti Jepang " jelasnya

Pembantu Rektor III ITS Dr Ir Achmad Jazidie,MEng ketika diwawancarai mengenai acara ini menyatakan bahwa sedianya yang akan memberikan kuliah umum adalah Abdullah Gymnastiar atau yang biasa dipanggil Aa Gym. "Memang awalnya kami mengundang Aa Gym dan beliau pun sudah menyatakan kesediaannya. Namun seminngu lalu ada pemberitahuan dari asistennya bahwa beliau tidak bisa hadir, karena tanggal 1-5 September ini beliau ada acara di Istambul, Turki," jelasnya.

Menurut Jazidie, dengan mengundang Emha Ainun Najib untuk memberikan kuliah umum kepada para mahsiswa baru, diharapkan dapat menyampaikan pesan untuk membangun dengan kekuatan intelektual dan keindahan akal budi, yang merupakan tema dari penyambutan mahasiswa baru ini. (rif/bch)

Berita Terkait