ITS News

Rabu, 24 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Korea Bangun ICT Zone ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

SURABAYA –
Proyek riset pengembangan produk-produk berbasis IT (Information Technology) itu melibatkan tiga pihak. Yaitu, ITS, Korea Electronics Technology Institute (KETI-lembaga penelitian IT milik pemerintah Korea Selatan), dan PT Surya Centra Komunika (perusahaan IT yang berfungsi sebagai mediator).

Menurut Daniel M.Rosyid, pembantu rektor VI ITS, tahap studi kelayakan Sukolilo ICT Zone ditargetkan akan selesai di akhir 2003. "Setelah mendapat blue print dari studi kelayakan itu, baru kami bangun infrastrukturnya," jelas Daniel yang dihubungi seusai acara sosialisasi seminar IT Challenge In 2003 di Graha SA kemarin.

Dibangun pada lahan di sisi barat kampus ITS seluas 30 hektar, Sukolilo ICT Zone diperkirakan akan menyedot dana USD 25 juta (senilai dengan Rp 225 miliar) ."ITS yang menyediakan lahan, sedangkan biaya pembangunan infrastruktur seperti gedung laboratorium dan jalan akses akan dibangun oleh investor," jelas dosen pengajar di fakultas teknologi kelautan itu. Jika dihitung dengan harga tanah di kawasan Sukolilo yang mencapai 1 juta per meterpersegi, maka kontribusi lahan dari ITS senilai Rp 300 miliar.

Ditambahkan oleh Wahyudi Kencono, general manager PT Surya Centra Komunika, saat ini ada sekitar 20 perusahaan IT dari Korea Selatan yang menyatakan berminat berpartisipasi dalam proyek Sukolilo ICT Zone. "Mereka dikoordinir oleh KETI, dan pada Rabu (29 Januari) besok akan datang meninjau lokasi sekaligus menjadi nara sumber dalam seminar IT yang diselenggarakan oleh ITS," tambah Wahyudi.

Kenapa Sukolilo ICT Zone hanya melibatkan perusahaan-perusahaan Korea? Daniel M.Rosyid mengakui bahwa ada tendensi politis dengan mengundang pengusaha-pengusaha Korea. "Mereka lebih terbuka dalam transfer teknologi daripada investor dari negara produsen IT lainya seperti Jepang dan Taiwan," jelasnya. Sehingga, perilaku perusahaan Korea tersebut sangat menguntungkan dalam menambah skill dan pengetahuan bagi SDM peneliti lokal, khususnya dari ITS.

Agar perusahaan Korea lebih terpikat menanamkan modal di proyek Sukolilo ICT Zone, ITS menjanjikan untuk memberikan fasilitas kemudahan dalam bentuk keringanan tax (pajak)."Kami akan mengajukan ke BKPM (Badan Koordinasi Penananaman Modal), agar setiap investor PMA (Penanaman Modal Asing) yang terlibat dalam Sukolilo ICT Zone diberi diskon pajak," jelas Daniel. (kim)

Berita Terkait