ITS News

Kamis, 25 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Jelang Kontes Robot Internasional di Jepang Tim Robot Ellite Dapat Lawan Tangguh

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

17-04-2002 (12:28:03)
Jelang Kontes Robot Internasional di Jepang
Tim Robot Ellite Dapat Lawan Tangguh

Surabaya Post- Surabaya

Persiapan lebih dini dibutuhkan karena tim robot Ellite telah mendapat kiriman CD jalannya lomba robot babak penyisihan di Jepang. Dari CD itu diketahui ada satu tim pemenang dalam babak penyisihan di Jepang yang sangat tangguh.

Tim pemenang itu, menciptakan satu sistem blokade terhadap daerah lawan melalui penebaran kain yang mampu menutup titik-titik bingo.

Kontes robot di Jepang akan digelar di Tokyo oleh Asia Pasific Broadcasting Union (ABU). Lomba itu pesertanya dari 19 negara, termasuk satu pemenang dari Indonesia dan pemenang dari Jepang.

Sementara dalam kontes di Indonesia pesertanya 23 robot. Mereka disuguhi tema Menggapai Puncak Bromo (Reach for The Top of Mount Bromo). Puncak gunung Bromo ini diwujudkan dalam bentuk 17 tabung dengan ketinggian satu meter serta berukuran 60×30 cm. Semua diatur mirip seperti gunung.

Tema itu menyesuaikan tema kontes robot di Jepang yang bertema Reach for The Top of Mount Fuji.

"PR terberat dari tim Ellite adalah menemukan strategi untuk memotong robot penebar kain itu. Karena itulah mereka sejak kini sudah mulai bekerja kembali untuk merancang strategi yang tepat memenangkan kontes robot internasional di Jepang," kata Direktur PENS Dr Ir Muhammad Nuh DEA kepada Surabaya Post, Rabu (17/4).

Jago Curi

Dijelaskan, pada Indonesia Robot Contest IV 2002 ini digelar di gedung Graha Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) bulan Maret lalu, belum ada tim yang menerapkan strategi seperti wakil dari tuan rumah Jepang.

"Dalam kontes bulan lalu, teknik menghalangi daerah musuh dilakukan melalui penempatan robot di mulut titik bingo. Ada juga yang menggunakan tali atau kain penghalang laju robot. tetapi tidak ada yang menutup daerah lawan dengan kerudung kain," kata dosen yang selalu tampil dengan senyum segar ini.

Nuh menegaskan, dari rekaman CD itu kian meyakinkan tim Robot Ellite bahwa kontes robot itu lebih menekankan pada game. Artinya, yang paling penting bagi setiap tim yang bertanding adalah menemukan strategi yang tepat untuk mengalahkan musuh.

"Dalam game yang paling penting menang. Untuk itu, strateginya harus tepat," jelas Nuh.

Meski menghadapi tantangan berat dari tim tuan rumah, namun Nuh tetap optimistis tim Robot Ellite bisa tampil maksimal sebagaimana tim Robot B-CAK yang memenangkan kontes robot internasional tahun 2001.

Alasannya, peserta lain belum ada yang mampu mengembangkan robot manual sebagaimana Robot Ellite yang punya kemampuan "mencuri" bola lawan.

"Kalau memang gagal menangkal robot penebar kain penutup, Robot Ellite bisa berkonsentrasi pada robot manual. Intinya robot manual harus bisa mengumpulkan poin secara maksimal. Saya yakin itu bisa," katanya.

Keyakinan itu tidaklah berlebihan karena robot manual tim Ellite ini memang punya lengan "ajaib". Melalui lengan ajaib itu, pengemudi Abdullah Makhrus (mahasiswa jurusan telekomunikasi PENS ITS) bisa mencuri bola musuh yang telah dimasukkan dalam titik bingo. (dek)

Berita Terkait