Rumah instan tinggal pasang ini diharapkan bisa menjadi bagian dari percepatan rehabilitasi Aceh pasca gempa. Rektor ITS Prof. Dr. Mohammad Nuh mengatakan, bantuan semacam itu diharapkan bisa menjadi solusi cepat guna menempatkan kembali para korban ke rumah masing-masing. "Bagaimanapun hidup di pengungsian selain tidak sehat secara medis, juga tidak sehat secara sosial," ujarnya hari ini, Selasa (4/1) di Surabaya.
Rancang bangun rumah buatan ITS ini telah rampung. Kini, perguruan tinggi ini tinggal memproduksi sesuai dengan kebutuhan. "Kami bukan lembaga bisnis. Kami hanya bisa membantu dari sisi ide. Jika ada pihak yang membantu, bantuan ini bisa secepat mungkin diwujudkan," katanya.
Rumah itu memiliki ukuran tipe 21, sama dengan RSS (Rumah Sangat Sederhana). Bahannya bisa dari kayu, atau bahan lain yang lebih murah. Karena Aceh dalam kondisi darurat, maka rumah ini tinggal dipasang begitu saja. "Kalau di sana paku susah dibeli, kami akan buat paku yang terbuat dari kayu, dan tinggal pasang," ujar Nuh.
Soal harga, Nuh belum bisa mengkalkulasi. Yang jelas, kata dia, rumah dengan konsep seperti tu bisa menggunakan bahan yang semurah mungkin. Selain itu, pembuatannya bisa dilakukan di daerah yang dekat dengan Aceh. "Produksinya bisa di Medan atau tempat yang paling dekat dengan Aceh. Kami tinggal mengirim modul-modulnya untuk diduplikasi," katanya.
(Sunudyantoro)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan