ITS News

Jumat, 19 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

ITS Serahkan Bantuan Tahap Pertama Peduli Aceh

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bantuan sebesar Rp 160 juta lebih itu diserahkan Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA melalui Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) dan Bulan Sabit Merah Indonesia. "Ini merupakan bantuan tahap pertama yang bisa ITS berikan untuk kepentingan emergency dari empat skema yang akan diberikan ITS untuk para korban tsunami di Aceh," katanya.

Skema yang dimaksud Nuh adalah, tahapan-tahapan yang kini sedang disiapkan ITS berkait dengan rencana pemberian bantuan kepada masyarakat Aceh yang terkena musibah tsunami. "Kami memang tidak hanya akan membantu dalam bentuk uang seperti saat ini, tapi juga pemikiran dan tenaga untuk merehabilitasi dan merekonstruksi wilayah Aceh, Kenapa bantuan uang kami serahkan melalui YDSF dan Bulan Sabit Merah Indonesia, pertimbangannya semata-mata karena kami memang tidak mempunyai ahli di bidang itu," katanya.

Ketua YDSF Prof Machmud Zaki MSc., menyampaikan terima kasih atas kepercayaan ITS yang telah memberikan kepercayaan kepada lembaganya untuk menyalurkan bantuan dari apa yang telah dihimpun ITS. "Untuk musibah di Aceh dan Sumatera Utara kali ini YDSF telah mengalokasikan dana sebesar Rp 500 juta untuk keperluan itu. Kabar terakhir dana sebesar itu kini telah bertambah menjadi Rp 750 juta. Sebagian danannya sudah diwujudkan untuk keperluan emergency di sana, karena YDSF bersama Bulan Sabit Merah Indonesia, sehari setelah kejadian telah meluncur ke lokasi dan membuka posko di sana," katanya.

Machmud Zaki juga menyambut gembira jika ITS tidak hanya akan membantu dalam bentuk uang, tapi juga pikiran dan tenaga, termasuk memikirkan para mahasiswa Aceh baik yang sedang studi di ITS maupun yang sedang studi di perguruan tinggi di sana yang kemungkinan besar terganggu proses belajar-mengajarnya akibat bencana itu. "Sebagai mantan rektor yang pada tahun 1970-an ITS telah merintis untuk menjalin kerja sama dengan Universitas Syah Kuala di Banda Aceh, maka kini saatnya model kerja sama yang pernah dirintis dahulu direalisasikan lagi," kata Machmud Zaki yang mantan rektor ITS periode 1977-1982 ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, ITS memang tidak hanya akan membantu masyarakat Aceh yang terkena musibah tsunami dalam bentuk uang untuk kebutuhan emergency, tapi ITS juga merencanakan akan memberikan bantuan tenaga teknis untuk mengawasi dan membangun infrastruktur yang rusak berkait dengan program rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan bencana, membebaskan SPP untuk semester genap kepada 45 mahasiswa asal Aceh yang sedang kuliah di ITS, serta menawarkan kepada mahasiswa yang sedang mengambil tugas akhir di Universitas Syah Kuala untuk menyelesaikannya di ITS termasuk juga akan mengirim beberapa tenaga dosen untuk menggantikan dosen di sana yang mungkin terkena musibah.

"Semua skema itu kini sedang kami siapkan. Tentu yang berkait dengan pengiriman tenaga teknis kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait, karena ITS tidak menginginkan ada satu daerah yang kelebihan menerima bantuan sementara daerah lain malah kekurangan dan tak terperhatikan," kata rektor.

Kerja Praktek Mahasiswa
Sementara dengan telah disalurkannya bantuan dalam bentuk uang dan juga barang yang telah berhasil dihimpun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS kepada YDSF dan Bulan Sabit Merah Indonesia, kini Posko BEM ITS untuk mengkoordinir bantuan ke Aceh itu telah ditutup. Dana yang terkumpul melalui BEM ITS sendiri mencapai Rp 49 juta lebih. Selain itu, ada pula sumbangan berupa sembako, pakaian layak pakai, dan mie instant. Sumbangan tersebut berasal dari tiap himpunan mahasiswa jurusan dan masyarakat sekitar kampus ITS.

"Kami mendapat bantuan dari luar kampus juga," terang Widodo, koordinator penerima sumbangan. Mahasiswa Teknik Lingkunga ini menambahkan, masyarakat sekitar yang bingung mengirim bantuan, langsung menitipkan lewat BEM ITS. Untuk selanjutnya kata Widodo menambahkan, masih ada kemungkinan BEM ITS akan membuka posko lagi, jika merasa diperlukan. "Itu tergantung kondisi dan koordinasi, yang penting ini dikirim dulu. Sayang kalau numpuk di sini," lanjutnya.

Selain mengirim sumbangan, ITS rencananya akan memberangkatkan 100 mahasiswa untuk melaksanakan Kerja Praktek (KP) di Aceh. Pemberangkatan mahasiswa KP ini akan dilaksanakan pada minggu pertama liburan semester ganjil. Mereka akan di Aceh selama sebulan penuh. "Ini berkat kerja sama dengan TNI-AL dan Pemprop Jatim, hanya koordinasinya diserahkan ke kami (BEM ITS, red)," kata Widodo. Widodo menambahkan, pendaftar tidak langsung dikirim, tapi juga diseleksi dahulu. Karena dikhawatirkan kedatangan mahasiswa yang melaksanakan KP tersebut tidak bisa membantu tetapi ternyata malah menyusahkan. (Humas/bch)

Berita Terkait