"It’s Plasa". Itulah yang disampaikan oleh Dr.Mohammad Nuh, DEA, Rektor ITS, tentang rencana pembangunan profit center. Rencananya lahan seluas 12,8 Hektar di sebelah utara kampus politeknik akan menjadi suatu pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, dan convention hall. "Untuk itu, ITS berharap ada investor yang memiliki wawasan lingkungan dan berbasiskan pendidikan untuk mengelolah dan membangun proyek ini,"katanya jum’at (23/2).

Pembangunan profit center ini sendiri merupakan langkah ITS untuk mengurangi pengeluaran. Meski dengan adanya pusat pengembangan dan inovasi ini jumlah pendapatan yang diperoleh hanya 5 persen dari keseluruhan pengeluaran ITS yang mencapai 250 Milyar per tahun. Selain itu, untuk mengurangi pengeluaran ITS juga mendapatkan pemasukan dari paten akademik dan melakukan efisiensi

"Meski jumlah itu tidak terlalu besar namun bisa menjadi bola salju yang semakin lama semakin besar. Maksudnya, dana masukan itu bisa digunakan untuk pembangunan asrama mahasiswa, dari situ kita akan mendapat pemasukan lagi dan itu bisa digunakan untuk bea siswa,"terangnya

Menurut, Pembantu Rektor II, Dr.R.Syarif Wijaya, pembangunan ini akan selesai empat tahun kedepan. Jadi sekarang hal yang terpenting yakni mencari investor yang sesuai."Kalau bulan juni sudah diketahui pemenang tendernya maka diharapkan pembangunan profit center ini akan sesuai dengan rencana semula,"jelasnya.

Sementara itu, Rektor ITS juga menambahkan kalau pihaknya juga telah bekerjasama dengan BNI untuk pembuatan infinity card. Ini dilakukan untuk menjadikan ITS sebagai SIC (Smart Intelegent Campus). Jadi adanya kartu ini mahasiswa dapat melakukan berbagai transaksi akademik mulai pembayaran SPP hingga parkir kendaraan.

"Tidak hanya itu, nanti mahasiswa juga dapat mengisi bensin dengan menggunakan invenity card tersebut di SPBU yang ada di kampus ITS sendiri. Ini diharapakan sebagai bentuk transparansi dari sistem yang diterapkan,"tegasnya.(rom)