Masing-masing bidang tersebut adalah sistem transportasi kota, tata ruang, pengelolaan air bersih, manajemen limbah, teknologi informasi dan komunikasi, lingkungan hidup serta teknologi tepat guna.

Penandatanganan antara Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA dengan Walikota Surabaya Bambang DH itu di pusatkan di Kampus C Unair, bersama-sama dengan penandatanganan kerja sama dengan pimpinan perguruan tinggi lain seperti Unair, Unesa, IAIN serta perguruan tinggi swasta di Surabaya yang diwakili oleh Ketua Kopertis VII, Prof Dr Ir Nadjadji Anwar MSc, untuk berbagai bidang.

Walikota Bambang DH dalam sambutannya mengatakan, apa yang dilakukannya itu semata-mata untuk kepentingan masyarakat Surabaya yang lebih luas. "Saya tidak ingin berbagai kebijakan-kebijakan kota yang dikeluarkan tidak memiliki landasan atau kajian ilmiah, karena itu melalui kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi ini, diharapkan ke depan semua hasil kebijakan kota selalu didasari dengan kajian-kajian ilmiah dari perguruan tinggi," katanya.

Dikatakan walikota, rencana strategi kota Surabaya memang akan habis pada 2005 ini, karena itu ia sangat berharap perguruan tinggi bisa memberikan masukan didalam penyusunan rencana strategi kota Surabaya untuk periode 2006-2010. "Saya yakin para pakar dan ahli di perguruan tinggi punya banyak pemikiran untuk itu. Seperti yang pernah saya lakukan dengan ITS di dalam menyusun dan membuat master plan serta sistem drainase, semuanya telah berhasil dengn baik," katanya.

Karena itu, kata walikota menambahkan, ia sangat berharap penandatanganan kerja sama ini segera untuk ditindaklanjuti dan tidak hanya selesai sebatas pada penandatanganan dan usulan-usulan yang hanya ditumpuk di Pemkot. "Tapi tolong langkah ini jangan diartikan macam-macam misalnya untuk mencari dukungan. Saya yakin, kalangan perguruan tinggi akan bertindak profesional," katanya.

Tidak hanya itu, kata walikota, dirinya juga mengharapkan para mahasiswa ikut terlibat aktif di dalam upaya memantau program kerja yang telah diprogramkan Pemkot. "Saya memang sudah mengajak para mahasiswa untuk memantau beberapa program dan proyek, dan itu sering mengundang pertanyaan-pertanyaan tentang untuk apa melibatkan para mahasiswa, sedang tim pengawas sudah ada. Tapi saya jelaskan, melibatkan para mahasiswa itu bukan semata-mata untuk melakukan pengawasan tetapi lebih pada memberikan pelajaran dan mengajak mereka untuk berpikir objektif," katanya. Di bagian lain sambutannya, walikota mengajak perguruan tinggi yang ada di Surabaya mau melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Surabaya dan memilih wilayah yang ada di Surabaya menjadi binaannya. (humas/bch)