ITS News

Kamis, 25 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

ITS Buka PMDK, Ada Yang Hanya Untuk Perempuan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

HUMAS-ITS
Tahun ini jumlah jurusan yang bakal menerima mahasiswa melalui jalur ini bertambah. Demikian dikemukakan Pembantu Rektor I Prof Ir. Noor Endah MSc, PhD, Jumat (23/1) siang. "Tahun ini memang kami coba perluas. Kalau tahun lalu hanya pada Jurusan-jurusan di FMIPA dan FTK, kini kami perluas lagi pada jurusan Teknik Mesin, Teknik Fisika, Teknik Material, Teknik Geodesi, Perencanaan Wilayah Kota semuanya untuk program S1 dan satu program D3 untuk Jurusan Teknik Sipil," katanya.

Semua jalur PMDK itu diperuntukkan bagi calon laki-laki maupun perempuan kecuali pada Jurusan Teknik Mesin yang hanya diperuntukkan bagi perempuan. "Ini kebijakan ITS untuk meningkatkan unsur gender pada jurusan itu. Selama ini perempuan yang berminat pada jurusan mesin tercatat hanya seorang," kata Noor Endah menjelaskan.
Atas dasar itulah, katanya menambahkan, Teknik Mesin membuka jalur PMDK khusus untuk calon mahasiswa perempuan. Jumlahnya 5% dari total daya tampung pada jurusan mesin. "Soal prosentase jumlah mahasiswa yang bakal diterima melalui jalur ini memang berbeda-beda antara jurusan satu dengan lainnya. Untuk jurusan-jurusan di FMIPA dan FTK jumlahnya berkisar antara 20-30% dari total daya tampung," katanya.

S1 Teknik Sipil
Noor Endah juga menjelaskan, selain menerima melalui jalur PMDK untuk semua siswa SMA, MA dan SMK, tahun ini ITS juga membuka jalur PMDK Jurusan Teknik Sipil yang diperuntukkan hanya bagi siswa yang berasal dari wilayah Indonesia Timur. "Program ini sudah menginjak tahun kedua. Tahun lalu kami juga menerima mahasiswa PMDK untuk jurusan yang sama dengan pola memberikan perkuliahan lebih awal yang kami isitilahkan Pra-Engenering untuk mata kuliah Matematika, Fisika, Komputer dan Bahasa Inggris," katanya.

Pola ini, katanya menambahkan, akan terus dijalankan ITS untuk memberikan pemerataan pendidikan di kawasan Indonesia Timur, apalagi dari hasil pantauan sementara, para mahasiswa yang diterima melalui model ini prestasinya cukup baik. "Kami menyadari kalau para lulusan yang berasal dari Indonesia Timur diperlakukan sama didalam mengikuti ujian lewat jalur SPMB, mereka tidak akan mampu bersaing, karenannya ITS mengambil kebijakan seperti ini, dan untuk mensejajarkan pengetahuan awal mereka, diadakan Pra-Engenering untuk mata kuliah tertentu selama 10 minggu sebelum perkuliahan resmi dimulai," katanya.

Kebijakan ini diambil ITS, katanya menjelaskan, agar terjadi pemerataan tingkat pendidikan di Indonesia khususnya Indonesia Timur. Beberapa Pemda juga kini sudah merespon pola-pola penerimaan model seperti ini. "Pemda Fakfak misalnya, telah mengirimkan permohonan penerimaan mahasiswa dengan cara ini kepada Dirjen Dikti dan pihak Dikti telah menyerahkannya kepada ITS," katanya.

Ditanya berapa biaya perkuliahan bagi mereka yang diterima melalui jalur PMDK ini? Noor Endah mengatakan, tidak ada perbedaan terhadap biaya perkuliahan yang harus dibayarkan mahasiswa, semuanya sama dengan mahasiswa regular yang diterima melalui jalur tes SPMB. "Hanya pada tahun ini kami akan membebani biaya tambahan kepada para mahasiswa yang mengikuti kuliah Pra-Engering. Tahun lalu mereka kami gratiskan, tapi tahun ini kami tarik biaya sebesar Rp 750 ribu per mahasiswa untuk perkuliahan selama 10 minggu," katanya. (Humas – ITS, 23 Januari 2004)

Berita Terkait