ITS News

Sabtu, 20 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

ITS Berduka Lagi; Tabrakan Beruntun, Dr Ir M. Salehudin Meninggal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jumat, 07/06/2002
Sekitar dua minggu lalu, Dr Ir Muhammad Maksum Hadi meninggal setelah mobil yang ditumpanginya ditabrak bus. Kemarin, musibah yang hampir sama menimpa Dr Ir Muhammad Salehudin M.Eng. Sc hingga merenggut nyawanya. Secara kebetulan, lokasi kedua musibah itu terjadi di Sukorejo, Pandaan. Secara kebetulan pula, dua doktor itu juga berteman akrab.

Baru sekitar dua minggu lalu ITS berkabung. Ini setelah salah satu staf pengajar seniornya Dr Ir Muhammad Maksum Hadi meninggal dalam sebuah kecelakaan. Ketika itu dia akan memberikan training maintenance (latihan pemeliharaan) di PT H.M Sampoerna, di kawasan Sukorejo, Pandaan.

Kemarin, kabar duka mengejutkan kembali didengar para sivitas akademika ITS. Salah satu dosen terbaiknya di Fakultas Teknik Elektro, yakni Dr Ir Muhammad Salehudin M.Eng Sc, meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Secara kebetulan, kecelakaan yang dialami Dr Saleh lulusan Insa De Rennev Perancis jurusan Telecomunication Engineering itu lokasinya sama seperti yang dialami Dr Maksum. Yakni sama-sama di kawasan Sukorejo, perbatasan Pandaan-Purwodadi.

Hubungan antara dua doktor itu juga dikenal sangat dekat. Selain sama-sama mengajar di ITS, keduanya juga tinggal berdekatan. Rumah keluarga Dr Saleh terpaut dua rumah dengan kediaman almarhum Dr Maksum. Mereka sama-sama tinggal di Perumahan ITS.

Kepergian Dr Saleh memang begitu mengejutkan. "Padahal, baru kemarin saya bicara dengan beliau," ujar PR IV ITS Dr Ir Daniel M. Rosyid, di rumah duka, tadi malam.

Menurut Daniel, sesuai jadual, Dr Saleh seharusnya berangkat ke Sulawesi minggu depan untuk memberi masukan kepada para dokter terpencil tentang teknologi radio. "Ternyata, takdir berkehendak lain," ujar Daniel pelan. Kesedihan mendalam tampak pada raut wajahnya.

Dari pihak keluarga, kabar meninggalnya Dr Saleh itu ibarat petir di siang bolong. "Malamnya, kami masih sempat bercanda. Ketika itu Bapak menggoda saya, katanya hasil seminar di Malang bakal digunakan untuk tambahan biaya pernikahan saya," ungkap Vita Diana, putri kedua almarhum. "Padahal, saya menikah masih lama. Itu hanya guyonan ayah," lanjutnya.

Hanya saja, kata mahasiswi Teknik Industri ITS ini, beberapa malam sebelumnya, sang ayah mengaku kerap ketemu almarhum Dr Maksum dalam mimpinya. "Namun, itu tidak kami tanggapi serius. Maklum, Ayah dan Pak Maksum memang terkenal sangat dekat," jelas Vita, tak kuasa menahan tangisnya.

Begitu pula saat paginya (kemarin), ayahnya berangkat ke Malang, Vita, ibunya Dra Siti Noerhatika, dan dua adiknya Dewi Asri dan Renanda Rahmawan, menanggapinya biasa saja. "Bahkan, tadi pagi saya hanya mendengar Ayah pamit pada Ibu," tutur Vita.

Baru sekitar pukul 14.30, tiba-tiba Vita merasa perasaannya tidak enak. Dan perasaan itu makin menjadi-jadi saat sang ibu meminjam handphone-nya untuk menelepon Dr Saleh. Tapi, handphone Dr Saleh tidak bisa dihubungi karena mati. "Mungkin terpental, atau rusak saat mobil ayah terlibat kecelakaan," ungkapnya.

Jenasah Dr Saleh sendiri, baru tiba di rumah duka sekitar pukul 19.30. Begitu tiba, jenasah disambut isak tangis keluarga. Namun, sang istri malah terlihat tegar. Ny Saleh, malah terlihat berkali-kali berusaha menenangkan anak-anaknya agar merelakan kepergian sang ayah. Demikian juga saat menerima ucapan bela sungkawa dari ratusan kolega sang suami yang datang, Ny Saleh terlihat berusaha tenang.

Rencananya, peraih master bidang komunikasi di New South Wales Australia ini bakal dimakamkan di makam keluarganya di Besuki, Situbondo.

Bagaimana kecelakaan itu terjadi, pihak keluarga mengaku tak tahu persis. Yang jelas, ketika itu Dr Saleh bermaksud pulang ke Surabaya setelah menjadi pembicara seminar di Unmuh Malang. Mengendarai mobil Feroza, dia menyetir sendiri. Tapi, menurut informasi sementara, Dr Saleh adalah salah seorang korban, dari kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga mobil lainnya di Sukorejo, perbatasan Pandaan-Purwodadi.(agt/ani)

Berita Terkait