Sebagai kegiatan yang sifatnya ceremonial tiap tahunnya, pemilihan mawapres untuk tahun ini masih tetap berlangsung. Seperti tradisi sebelumnya bahwa bagi juara I dari S1 akan dikirim mewakili ITS dalam kompetisi tingkat nasional.

Permasalahan tersebut, mendapat dukungan dari Rektor ITS,Dr.Ir.Muh.Nuh,DEA, untuk menindaklanjuti kegiatan tersebut. Kelanjutannya merupakan suatu bentuk apresiasi-penghargaan bagi mawapres yang terpilih dan hal serupa akan diwujudkan melalui program w-care. "Memang ITS selalu perduli dan akan tetap care terhadap kegiatan yang berbau improvisasi sumber daya mahasiswanya", terangnya

Sejalan dengan itu,usaha pemberdayaan human resource ini dituangkan dalam program w-care yang secara garis besarnya memuat tiga hal pokok, yaitu ITS 'image building', 'intellectual capital strenghtening' dan 'network development'. "Ketiganya saling berkaitan satu sama lain sebagai mainstream-alur utama,"ujarnya.

Aplikasi w-care itu sendiri, dapat dilihat dari sisi mawapresnya dapat membuka kerjasama ke luar negeri seperti; Jerman,Jepang,Singapura dan beberapa negara asing lainnya. "Sebenarnya realisasi dari usaha peningkatan kualitas mahasiswa ITS sudah berjalan beberapa tahun lalu. Buktinya ITS pernah mengirimkan salah seorang mawapres dari jurusan statistik ke Jepang", tambah Indrajaya,ketua dewan juri pemilihan mawapres.

Beliau juga menambahkan bahwa cita-cita tiap jurusan di ITS ini adalah sama yaitu ingin meningkatkan capability baik akademik maupun nonakademik dari mahasiswa ITS.Hanya saja mungkin waktunya yang masih kondisional.

Bagaimana komentar dari pihak peserta pemilihan mawapres sendiri?Apakah mereka tahu tentang kelanjutannya setelah terpilih jadi Mawapres? Sebagian besar bilang tidak tahu menahu soal itu. Informasi yang mereka dapatkan mengenai hal tersebut masih dirasakan kurang."Tahunya ya,yang jadi juara I akan dikirim ke tingkat nasional,begitu aja",ungkap salah seorang peserta dari jurusan MIPA Kimia yang tidak bersedia menyebutkan namanya ini.(m7/rom)