ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Hari Pertama Kampanye, Kampus ITS Benar – Benar Seteril

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kondisi di kampus seluas 180 hektar itu bahkan sangat kontras dengan suasana pawai beberapa kontestan Pemilu yang digelar di Surabaya. Dua kegiatan yang mendatangkan pakar dari luar negeri pun tidak membahas
sedikit pun soal kampanye. Pada Kamis kemarin, ITS malah menyelenggarakan dua kegiatan bertarap internasional. Pertama kegiatan kuliah tamu yang menghadirkan pembicara Rima Petrossian, Presiden American Association of Petroleum Geologist, Division Environ Geosciences.

Dalam kuliah tamu itu, Rima mengingatkan akan
pentingnya air bagi kehidupan kota besar, oleh karena itu ia menyarankan perencanaan dan pengelolaan air untuk kebutuhan masyarakat, baik air permukaan maupun
air bawah permukaan, perlu dipikirkan lebih lanjut.

"Pengalaman di California Amerika Serikat, kiranya tidak perlu terjadi di Indonesia. Itu sebabnya, secara khusus untuk air bawah permukaan perlu diatur secara rinci dengan mempertimbangkan aspek geologi," katanya.

Karena, katanya menjelaskan, aliran air bawah
permukaan tidak mudah ditunjukkan dan diprediksi. "Perlu diketahui, persediaan air permukaan relative stabil dan cenderung menurun kualitasnya di daerah perkotaan, sehingga air bawah tanak akan menjadi salah
satu alternatif penting bagi ketersediaan air untuk kebutuhan penduduk kota besar," katanya.

Kegiatan kedua yang juga menghadirkan pakar teknologi kelautan dari Jepang, Prof. Kose dari Hiroshima University membahas rencana seminar tentang sistem transfortasi sungai di daerah Kalimantan. "Proyek ini merupakan proyek Dikti dengan Japan Society for The Promotion of Science, dan karena ITS memiliki Fakultas Teknik Kelautan, maka ITS diberikan kepercayaan untuk menjadi koordinator dari beberapa perguruan tinggi
lainnya di Indonesia," kata Prof. Ir Soegiono, mantan rektor ITS yang dipercaya untuk memimpin kerja sama ini.

Dihubungi terpisah, Rektor ITS Dr. Ir Mohammad Nuh DEA, Kamis (11/3) siang mengatakan, pihaknya memang benar-benar menginginkan kampus ITS sepi dari kegiatan
kampanye. "Untuk itulah dua hari lalu kami kembali mengeluarkan surat edaran tentang larangan kampanye di lingkungan Kampus ITS. Ini demi mempertahankan netralitas Kampus ITS dari kepentingan politik praktis," kata Rektor ITS Dr. Ir Mohammad Nuh DEA,Kamis (11/3) siang.

Dalam surat edaran itu, kata Nuh menambahkan, pihaknya kembali mengingatkan bahwa semua kawasan Kampus ITS baik itu ruang kelas, laboratorium, bengkel, jalan dalam kampus, kawasan perumahan, Graha, Stadion, Masjid, terlarang untuk kegiatan kampanye Pemilu dalam bentuk apa pun juga, termasuk sponsorship oleh Parpol untuk kegiatan akademik. "Kepada segenap warga kampus saya juga meminta untuk dengan suka rela menyingkirkan semua atribut partai yang ditemukan di dalam kawasan kampus," katanya.

Seperti pernah diberitakan jauh sebelumnya, ada beberapa alasan kenapa kampus ITS tidak diperbolehkan untuk arena kampanye partai politik. Pertama, sejarah ITS yang sejak berdirinya memang selalu berada pada
koridor netralitas. "Menurut beberapa senior di ITS, pada masa partai berebut pengaruh di kampus di tahun 1960-an, ITS sudah menarik garis tegas waktu itu, kalau tidak ingin terlibat di dalam kegiatan politik praktis. Tradisi itulah yang kini juga ingin kami
pertahankan, ketika banyak partai politik menginginkan kampus untuk menjadi ajang perebutan massa mereka, kami ingin menjaga netralitas itu," katanya.

Kedua, kata mantan Direktur PENS-ITS ini, menurut ijtihad para pimpinan ITS, kampanye partai politik sampai hari ini tidak bisa disamakan sebagai bagian dari pendidikan politik, karena didalamnya ada pengeraham massa yang sangat kental dengan subjektivitas. "Karena itu kami tidak ingin netralitas ITS yang selama ini terjaga kemudian dikorbankan hanya dengan mengizinkan Parpol berkampanye di kampus ini," katanya. (Humas – ITS, 11 Maret 2004)

Berita Terkait