ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

Harga Mahal ? Tidak , Di Bazar !

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menjelang Lebaran, Natal dan Tahun Baru seperti saat ini, harga kebutuhan pokok masyarakat mulai melonjak. Di saat seperti itu, masyarakat mulai kesulitan untuk mendapatkan sembako murah. Berawal dari sana, masih dalam rangkaian RDK 22, JMMI-ITS mengadakan bazar yang diselenggarakan di Keputih, tepatnya di balai desa kelurahan Keputih, Sukolilo. Bazar yang diadakan selama 4 hari ini terbilang cukup sukses. Ini terbukti dari jumlah pengunjung selama bazar berlangsung. " Wah…pengunjungnya ratusan mas. " kata penjaga salah satu stan kepada ITS Online.

Barang-barang yang dijual cukup variatif, mulai dari sembako sampai kebutuhan lainnya. Harga jualnya pun cukup murah dari harga pasar. " Harganya murah dari harga biasa, " ujar Salah satu pengunjung bazar. Menurut panitia, didalam bazar ini memang tidak mengambil keuntungan. " Kita malah mensubsidi dari harga suplier" ujar Ari, penanggung jawab bazar kali ini. " Kita lebih bersifat sosial daripada mencari keuntungan." lanjutnya. Memang dari pantauan ITS Online, harga-harga sembako yang dijual, bisa lebih murah 30 persen dari harga pasar.

Barang-barang yang laku keras adalah sembako. Rupanya masyarakat disana, lebih memilih sembako untuk persiapan lebaran tahun ini. " Ya dipakai lebaran mas, " ujar Ibu Siti ketika ditanya alasannya. Ibu yang tinggal di daerah Keputih ini, memilih untuk membeli di bazar, dikarenakan harganya yang lebih murah dari biasanya. Selain sembako, barang yang dijual juga cukup banyak. Tas, sepatu, jilbab, sarung, dan lainnya terpampang di deretan meja stan. Pengunjungnya pun kebanyakan masyarakat disekitar. " Pengunjung paling banyak masyarakat Keputih, mahasiswanya tidak ada." ucap Ari disela-sela kesibukannya membereskan barang pada penutupan kegiatan bazar sore kemarin.

Pengunjung mahasiswanya tidak ada? Mungkin ini dikarenakan di ruang kaca kantin ITS juga diselenggarakan bazar. Bedanya, bazar kali ini tidak menjual beras, gula, minyak, atau barang sembako lainnya. Umumnya yang dijual adalah pakaian, jaket ,tas, buku, sarung, kopiah, sepatu dan kebutuhan mahasiswa lainnya. Ada juga peserta yang menjual kue untuk lebaran. Pesertanya pun dari masing-masing kajian jurusan. Tiap-tiap jurusan mewakilkan mahasiswanya untuk mengisi tiap stan.

Bazar yang berlangsung mulai tanggal 4 sampai 7 Desember ini, juga bisa dikatakan sukses. "Laris manis." kata peserta dari jurusan Teknik Perkapalan. Sebelumnya mereka enggan ketika ditanya mengenai hasil keuntungan dari bazar ini. "Dari panitia ya, Mas ? " tanyanya ketika ITS Online menanyakan hasil keuntungan. Setelah dijelaskan dari ITS Online, mereka mau mengungkapkan keuntungannya.

Dalam bazar ini, mereka umumnya tidak mengeluarkan modal yang besar. Kebanyakan merupakan barang titipan, untuk dijual lagi di bazar ini. "Ya, nggak perlu modal besar. Ini barang titipan, nanti kalau nggak laku dikembalikan lagi" ujar salah satu peserta, ketika ditanya modal yang dikeluarkan.

Rupanya bazar kali ini tidak dipunggut biaya untuk stan. " Ya, kita bagi hasil keuntungan. " ujar Maya, penjaga stan JMMI. Ketika ditanya sampai berapa rasio pembagiannya, Maya, yang juga aktif di JMMI, tidak tahu secara pasti mekanisme pembagiannya.

JMMI sendiri mempunyai 3 stan di bazar kali ini. Dari hasil wawancara dengan penjaga stan, JMMI memperoleh hasil yang lumayan besar. Maya, sambil menunjukkan segepok uang di platik, menyebut angka satu juta. OK, sukses selalu untuk JMMI-ITS (lut/rif)

Berita Terkait