ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Hadirkan suasana baru dalam 2nd MIE

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Meskipun masih kurang kurang satu bulan menjelang Ramadhan,tak mengubah niat JMMI untuk tetap mengadakan kegiatan berbau kerohanian. Mengacu pada program kerja Divisi Wirausaha tahun lalu, saatnya bagi pengurus baru untuk merealisasikannya.

2nd MIE sebenarnya bukan acara yang baru dua kali ini terlaksana. Kegiatan serupa tersebut sudah menjadi program kerja JMMI sejak beberapa tahun lalu. Hanya saja namanya yang berbeda. "Tahun lalu ketika 1st MIE ada, sebelumnya sempat memberi nama GELEGAR JMMI. Tapi akhirnya kami lebih pas dengan MIE saja," aku Aris, ketua panitia 2nd MIE. Untuk selanjutnya mereka tetap memakai nama MIE untuk even yang sama.

Sambil mengingat masa lalu, mahasiswa Matematika 2000 itu menambahkan acara tahun ini bisa dibilang sukses dibandingkan yang pertama (1st MIE, red). Terlihat beberapa perubahan suasana ketika memasuki arena bazar. Seperti tata letak stan bazar yang dibuat mengumpul ditengah sehingga pengunjung berjalan disamping. "Kalau biasanya pameran atau bursa buku, stannya ada di pinggir,nah,bazar MIE ingin tampil beda," imbuh Aris.

Selain itu dilihat dari dekorasinya lebih semarak dengan hiasan-hiasan maupun tulisan yang tertera di papan gabus. Tak hanya itu, sekat tiap stan bazarnya juga didesain sedemikian rupa supaya kesan yang dihadirkan tidak monoton.

Persiapan buat ini semua cukup dua bulan saja. Dimulai dari publikasi ke tiap Kajian Jurusan mengenai pendaftaran stan bazar. Aris mengaku sempat merasa takut acara ini tidak berjalan lancar melihat jumlah pendaftar stan sampai (26/09) hanya 6 stan. Padahal target dari panitia mencapai 10 stan. Baru menginjak 2 hari sebelum kegiatan dibuka, pendaftar membludak hingga 14 stan. dengan mempertimbangkan berbagai hal,akhirnya panitia menyediakan 12 stan saja.

Lalu kegiatan yang memakan waktu 5 hari kenyataannya tidak memerlukan biaya yang besar. "Sekitar Rp 700 ribu – Rp 800 ribu saja untuk semua total pengeluaran," ujar Aris. Kucuran dana yang didapat selain dari kas himpunan, ikoma serta donatur berbagai pihak juga dari peserta bazar yang dikenai Rp 35 ribu per stan.

Selama ini kendala yang dialami panitia terletak pada rangkain acara. Acara yang semula berisi bazar murah, seminar wirausaha, open talk ekonomi serta nasyid sekarang yang tampak hanya bazarnya. Seminar wirausaha menurut rencana diadakan pada 1/10 terpaksa harus mundur hingga 8/10 nanti. Itupun digabung dengan open talk ekonomi.
Untuk yang nasyid tidak jadi konser, hanya lewat Kidie Radio Kopma dan diputar di dalam arena bazar dengan MP3.

Untuk kesuksesan kegiatan ini panitia mempunyai tolak ukur dengan menilai keikutsertaan membuka bazar yang ternyata cukup banyak. Tak kalah pentingnya kehadiran pengunjung juga diperhatikan.(d1ti/bch)

Berita Terkait