Maraknya industri pertelevisian Indonesia, tampaknya juga berpengaruh dengan munculnya televisi kampus. Seperti, televisi kampus Widya Mandala, yang telah beroperasi beberapa bulan lalu. Dengan menggunakan kabel yang terhubung ke pesawat televisi disekitar kampus, untuk merelay siarannya.

Hal inilah, juga yang membuat jurusan fisika ITS tergelitik untuk membuat siaran televisi kampus. Karena segala perlengkapan untuk pembuatan progam televisi sudah ada. Maka diadakannya pelatihan broadcasting, kemarin sabtu (23/3).

Menurut, Prof. Drs. Sugimin W.W., Perancang MTVM (Meja Produksi Televisi Mandiri), dengan adanya pelatihan broadcasting ini diharapkan untuk kedepannya kita mempuyai televisi kampus sendiri. Karena itu beliau telah mengumpulkan sekitar 100 program televisi. "Jadi ini sebagai persiapan agar kalau televisi itu sudah siaran tidak kekurangan program," jelasnya.

Perlu diketahui, MTVM merupakan seperangkat peralatan yang mempunyai berbagai fungsi dalam pembuatan suatu program. Jadi dengan adanya peralatan ini seorang presenter dapat berperan sebagai sutradara, kameraman, maupun editor. "Perangkat ini diilhami dengan mahalnya ongkos dari pembuatan sebuah program televisi," terang guru besar ini sambil memperagakan penggunakan MTVM.

Sedangkan mengenai pelatihan broadcasting, mahasiswa diajarkan bagimana mengambil sebuah gambar. Mulai dari ECU (Extreme Close UP), pengambilan gambar pada obyek secara jelas, contohnya untuk manusia bisa ditekankan pada matanya, mulutnya, atau anggota tubuh yang lainnya. Sampai dengan VLS (Very Long Shot), pengambilan gambar seluruh tubuh manusia beserta tempat dimana ia berada. "Masing-masing pengambilan gambar ini harus bervariasi," jelas Drs. Ahmad ,MA, Kepala Perpustakaan ITS, yang ternyata juga telah berkecimpung dalam dunia pertelevisian sejak 20 tahun yang lalu.(rom/li)