ITS News

Kamis, 18 April 2024
15 Maret 2005, 12:03

FASIH BAHASA INGGRIS BELUM TENTU LOLOS TES INTERVIEW

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Meskipun ITS merupakan Perguruan Tinggi ternama, tidak menutup kemungkinan lulusannya gagal dalam menembus lapangan kerja yang sesuai dan layak. Kebanyakan dari mereka terhenti pada tahap wawancara. Dalam Hal ini, ITS terus berusaha meningkatkan kemampuan mahasiswanya, termasuk mengadakan pelatihan tes wawancara.

Pelatihan yang diselenggarakan secara rutin ini, diadakan oleh UPT Pusat Bahasa ITS. Menurut Dra. Lubna Algadrie, MA, Kepala UPT Pusat Bahasa ITS, pelatihan semacam ini sangat diperlukan bagi lulusan ITS yang masih mencari kerja.

Di dalam dunia yang sudah global ini, interview dalam bahasa ingris sering dilakukan, terutama di perusahaan-perusahaan asing. Kemampuan berbahasa ingris yang bagus belum tentu menjamin lolos tes interview berbahasa Ingris. Hal ini diakui oleh Lubna. "Meskipun si pelamar fasih dalam berbahasa Inggris, belum tentu dia lolos dalam tes interview." ujarnya dalam bahasa Ingris. Menurutnya, dalam tes interview tidak hanya dibutuhkan kemampuan berbahasa Ingris saja, tapi juga ada trik dan tips dalam interview tersebut. "Dalam pelatihan ini, peserta akan diberikan tips dan trik dalam interview berbahasa Ingris. Trik-trik ini yang sering dipakai dalam interview. Triknya itu yang penting." jelasnya.

Pelatihan ini memang sangat di rasakan oleh alumni/mahasiswa ITS dalam mencari kerja yang layak. Hal ini diakui Djoko Ari Wibowo dalam surat tertulisnya yang dikirim ke UPT Pusat Bahasa. Menurutnya, dalam pelatihan semacam ini bisa membuat rasa percaya diri waktu interview. Selain itu, juga diajarkan bagaimana cara menjawab pertanyaan dengan jawaban cerdas, tidak hanya sekedar menjawab dalam bahasa Ingris. Djoko yang sudah tiga kali pindah pekerjaan ini, sering merasakan manfaat dari pelatihan ini.

Alumnus Teknik Kelautan yang sekarang bekerja di Halliburton ini, dalam pesan tertulisnya mengatakan bahwa saat wawancara hendaknya pelamar bersikap percaya diri dan melihat mata dari pewawancara, jangan sampai terkesan kurang percaya diri. Selain itu jika pandangan tunduk akan memberi kesan meremehkan pewawancara. (lut/rif)

Berita Terkait