Mulai hari ini (12/8), Sylvia Sandyazmara Devi akan mengikuti seleksi mawapres (mahasiswa berprestasi) tingkat nasional. Ia termasuk 15 mahasiswa yang mewakili seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Sebelumnya mahasiswi Teknik Sipil ini juga menjadi juara pertama mawapres tingkat ITS.

Untuk bonus mawapres tingkat ITS Ia mendapat hadiah berupa perjalanan ke Singapura, Malaysia, dan Thailand. Ini sebagai wujud dari penghargaan dari pihak Jurusan Teknik Sipil. Dan perjalanan ini rencanannya akan dilaksanakan setelah mengikuti seleksi mawapres tingkat nasional.

Dalam seleksi mawapres ini nanti, akan diadakan beberapa seleksi antara lain presentasi makalah, kemampuan bahasa inggris dan kegiatan selain kuliah. Untuk menghadapi tes tersebut, Ia lebih menekankan pada persiapan metal saja. "Presentasi makalah nanti saya akan menggunakan bahasa Inggris. Terus untuk persiapan yang lain saya lebih cenderung untuk mempersiapkan mental saja," terang mahasiswi Teknik Sipil ini.

Menurut mahasiswi angkatan 2000 ini, makalah yang akan dipresentasikan nanti berjudul ‘Pengelolaan Kawasan Bersejarah untuk meningkatkan Industri Pariwisata di Surabaya’. Ia mengambil tema ini dengan studi kasus pada kawasan kembang Jepun dan Ampel. "Pengetahuan ini saya peroleh ketika masih menjadi wakil ketua I Raka Riki Jatim," kata mahasiswa yang juga pernah menjadi finalis Ning Surabaya.

Sedang untuk tes lainnya, Ia telah mempersiapan lagu keroncong yakni Lenggang Surabaya dan Entawang ana Lintang. Ia mengakui kalau suka menyanyi lagu-lagu keroncong. "Jadi kalau nanti ditanya tentang kemampuan selain akademik saya bisa menunjukkan kemampuan menyanyi keroncong," katanya sambil bercerita kalau ibunya lah yang mengajari menyanyi keroncong tersebut.

Meski segala persiapan menurutnya telah matang, namun Ia tetap menggangap kalau yang menentukan adalah Tuhan. "Maka yang saya lakukan hanya berdoa untuk tidak bikin malu ITS," ungkapnya dengan rendah hati.(rom/bch)