ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
15 Maret 2005, 12:03

Eksistensi Pers Kampus di ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pers kampus tentunya bukan hal yang asing lagi bagi kita. Keberadaannya dapat kita temukan di hampir setiap perguruan tinggi, termasuk juga di ITS. Simak penuturan Hafid, Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa Satu Kosong.

Seberapa pentingkah peranan pers kampus bagi mahasiswa, dosen, ataupun bagi lembaga ITS sendiri?
Menurut mahasiwa Jurusan Teknik Sistem Perkapalan angkatan ’98 ini, pers kampus di ITS memegang peranan yang cukup penting terhadap komponen-komponen yang ada di ITS. Pers kampus merupakan salah satu wadah yang sangat tepat bagi mahasiswa guna mengekspresikan dirinya baik itu ekspresi terhadap pendapat, sikap, ataupun ekspresi-ekspresi yang lainnya. Selain itu pers kampus juga berperan sebagai media informasi, media pendidikan, serta memberikan wacana-wacana yang lain di luar masalah perkuliahan.

Bagaimana kondisi/kembang-kempisnya pers kampus di ITS?
Dalam penjelasannya, Hafid mengatakan bahwa sejarah membuktikan bahwa dari cerita masa lalu ada banyak media (lembaga pers, Red) di ITS yang mati atau tidak berhasil berkembang. Akan tetapi memang seperti itulah realitas yang ada dan setiap generasi pasti akan membuktikan hal itu. Menurutnya, lembaga pers yang paling lama pun mampu bertahan tidak lebih dari sepuluh edisi.

Bagaimana hal itu bisa terjadi dan faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan hal itu sampai terjadi?
Lebih lanjut Hafid menjelaskan bahwa ada banyak hal yang melatarbelakanginya adalah permasalahan dana, yang sudah menjadi masalah yang umum bagi kebanyakan lembaga kemahasiswaan di ITS termasuk juga yang dialami pers kampus. Minat mahasiswa terhadap masalah jurnalistik juga masih rendah sehingga juga turut menghambat perkembangan pers kampus di ITS. Ketertarikan itu juga berkaitan dengan apa yang ingin didapatkan mahasiswa dari pers atau media itu sendiri.

Apakah kegiatan pers kampus dapat mengganggu kuliah?
Menurut Hafid yang saat ini sedang menduduki satu posisi yang penting di salah satu lembaga pers kampus (sebagai Pimpinan Umum di Lembaga Pers Mahasiswa Satu Kosong) di ITS, hal itu sifatnya adalah pribadi (setiap orang belum tentu sama, Red).

Usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk menyemarakkan pers kampus di ITS?
Dari pihak birokrat sendiri menurut Hafid dapat membantu dengan jalan memberikan fasilitas yang memadai bagi mahasiswa yang ingin mengekspresikan dirinya, serta tidak mencoba untuk memberi sekat yang kaku kepada mahasiswa yang ingin mengekspresikan dirinya termasuk tremasuk didalamnya adalah pers kampus.

Lalu sumber dananya diperoleh dari mana?
Menurut Hafid, kalau UK (Unit Kegiatan, Red) dananya diperoleh dari dana kemahasiswaan di Rektorat. "Akan tetapi kalau penerbitan pada umumnya tidak mendapatkan dana dari sana. Sumber dana yang digunakan pada umumnya diperoleh pengurus dari pos-pos selain penerbitan," ungkap Hafid.

Lalu, apakah Pers kampus tidak ada niat untuk mencoba Profit Oriented?
Menurut pendapat Hafid,pers kampus bukanlah lembaga yang yang sifatnya profit oriented. "Masalahnya, untuk bertahan saja kita sudah kesulitan dan kita juga harus berjuang keras untuk mempertahankannya. Namun, mungkin kita punya bayangan untuk ke arah itu. Tapi saya rasa dalam pelaksanaannya akan sangat sulit," jelas Hafid.

Dari yang Anda ketahui ada berapa banyak lembaga pers yang ada di kampus ITS untuk saat ini?
Berdasarkan analisa dari sosok mahasiswa yang satu ini, sebenarnya sudah ada cukup banyak lembaga pers yang ada di kampus ITS. Di antaranya adalah Berita ITS yang dikelola oleh Rektorat, kemudian ITS Online, LPM Satu Kosong, Lembaga-lembaga di jurusan termasuk di himpunan, serta beberapa LSM.

Kemudian, sejauh manakah keterlibatan/kepedulian mahasiswa ataupun pihak birokrat terhadap eksistensi dari pers kampus di ITS?
Untuk saat ini responnya masih cukup bagus. Masalahnya adalah usaha untuk mempertahankan diri atau mempertahankan hidup yang terasa cukup sulit. Selanjutnya dari mahasiswa sendiri usaha membagun ketertarikan untuk turut bersama-sama berkecimpung dalam media atau pers juga dirasa masih kurang. Di samping itu masalah sosialisasi tentang adanya pers mahasiswa juga masih kurang. Dan ITS sendiri mencatat adanya keterputusan sejarah dari lembaga-lembaga pers yang ada di ITS sehingga hal ini juga bisa menjadi salah satu faktor penghambat.

Usaha apa yang dapat dilakukan agar mahasiswa cinta dan turut peduli terhadap keberadaan pers kampus?
Dalam pandangan sosok mahasiswa yang satu ini, sosialisasi tentang keberadaan lembaga-lembaga pers sangat perlu untuk terus dilakukan. Paling tidak, mahasiswa akan mengetahui keberadaan pers kampus di ITS sebagai wadah untuk berekspresi. Bahwa di ITS ada banyak lembaga pers baik itu di tingkat himpunan, fakultas, ataupun institut.

Apa yang Anda harapkan dari keberadaan pers kampus di ITS?
Sebagai penutup dari uraiannya, Hafid berharap agar pers dapat membentuk sebuah ruang publik. Dalam artian ruang yang dapat dimiliki oleh siapapun dimana kita bisa bebas untuk berpendapat dan mengeksprekspresi apa yang kita miliki baik itu berupa pemikiran ataupun permasalahan-permasalahan lain yang berada di dalam ataupun di luar ITS. Menurutnya, dengan adanya lembaga pers kampus paling tidak potensi dari ITS ataupun hal-hal penting lainnya yang tidak diketahui oleh mahasiswa secara umum akan dapat diketahui dengan lebih mudah oleh mahasiswa ITS sendiri ataupun oleh orang lain yang berada di luar ITS. (Mic’k/li)

Berita Terkait